Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Infark Paru general_alomedika 2023-08-22T08:24:52+07:00 2023-08-22T08:24:52+07:00
Infark Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Pentalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Infark Paru

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Diagnosis infark paru berdasarkan keluhan pasien adalah sesak nafas yang disertai dengan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda hipoksemia dan abnormalitas bunyi paru. Pemeriksaan penunjang utama untuk mendiagnosis infark paru adalah pencitraan seperti rontgen thorax. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan tetapi bukan untuk menegakan diagnosis.[1,3]

Anamnesis

Dari pasien-pasien yang diketahui mengalami infark paru secara radiologis, dan setelah biopsi ditemukan nodul pulmonal, 65% diantaranya tidak memiliki gangguan pernafasan, 26% mengeluh sesak, 7% mengeluh nyeri dada pleuritik, dan 5% mengalami hemoptisis. Keluhan-keluhan tersebut sudah ditemukan pada pasien dengan emboli paru, sebelum terjadi infark paru.[1,3]

Gejala hemoptisis lebih sering pada pasien emboli pulmonal dengan infark paru, dibanding pasien emboli pulmonal tanpa infark paru. Sedangkan emboli pulmonal dalam ukuran kecil hingga sedang biasanya tidak menimbulkan gejala.[1,3]

Gejala penyerta lainnya adalah pasien mengalami batuk, syncope (pingsan), nyeri dada mendadak, demam, gejala deep vein thrombosis seperti nyeri pada tungkai, dan gejala  right ventricular overload seperti bengkak kaki. Selain anamnesis mengenai keluhan, perlu ditanyakan juga mengenai riwayat penyakit yang mendasari, dan faktor risiko seperti merokok dan obesitas.[3,5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik umum dapat ditemukan bengkak atau nyeri pada salah satu tungkai bawah (27-31%), dan demam (5-11%). Tanda pada paru-paru meliputi sianosis dan hipoksia, takipnea atau dyspnea, auskultasi terdengar bunyi crackles, serta adanya pleural rub yang berhubungan dengan pleuritic chest pain.[1,3]

Pada pemeriksaan kardiovaskuler dapat ditemukan hipotensi,  jugular venous pressure/JVP meningkat, S2 meninggi, bunyi murmur yang bervariasi, bunyi gallop yang menunjukan adanya kegagalan ventrikel, serta edema perifer sebagai tanda adanya congestive heart failure. Dari hasil pemeriksaan lain dapat ditemukan diaforesis atau tanda-tanda keterlibatan organ lain, seperti tanda dari anemia.[1,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding infark paru di antaranya dibedakan dengan penyakit dengan keluhan pernafasan, seperti emboli paru septik, pulmonary hemorrhage, pneumonia, kanker paru, acute chest syndrome, dan fraktur kosta.

Emboli Paru Septik

Adanya embolus dari partikel inflamasi dalam pembuluh darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonal. Gejala yang muncul tidak spesifik, biasanya disertai dengan adanya sesak, batuk, nyeri dada, batuk, dan gejala sistem pernafasan yang disertai dengan adanya bakteremia.[4,9,10]

Pulmonary Hemorrhage

Perdarahan pada paru-paru yang diakibatkan oleh berbagai macam penyebab. Gejala yang muncul yaitu anemia dan batuk darah. Pada pemeriksaan radiologi dapat ditemukan adanya air space opacities. [4,9,10]

Pneumonia

Pneumonia dapat dibedakan dengan infark paru berdasarkan gambaran radiologi. Infark paru biasanya terdapat pada bagian perifer paru atau permukaan pleura, sementara gambaran konsolidasi pneumonia berada lebih ke bagian sentral dan menjauh dari pleura.[4,9,10]

Kanker Paru

Kanker paru, granulomatous disease, dan pneumonia merupakan diagnosis banding yang paling sering dibedakan dari infark paru. Posisi dari tumor paru juga menjauh dari pleura, berbeda dengan infark paru. [4,9,10]

Acute Chest Syndrome

Acute chest syndrome pada sickle cell disease dapat menyebabkan komplikasi di area toraks. Keluhan yang muncul yaitu nyeri dada, sesak, dan batuk. Acute chest syndrome dapat dibedakan dengan infark paru pada anak-anak dengan sickle cell disease yaitu dengan pemeriksaan rontgen toraks. Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya opasitas paru yang baru dengan salah satu keluhan diatas.[3,10]

Fraktur Kosta

Fraktur kosta dapat menyebabkan keluhan seperti nyeri dada dan sulit bernafas, apabila kosta yang fraktur mengenai paru, dapat menyebabkan terjadinya hemoptisis, dan emfisema subkutan di area fraktur. Untuk membedakan fraktur rib dan infark paru dapat dilakukan pemeriksaan pencitraan dengan rontgen toraks.[3,11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang utama untuk menegakkan diagnosis infark paru adalah pemeriksaan pencitraan, pemeriksaan ini dapat diawali dengan pemeriksaan rontgen thoraks dan dibantu pemeriksaan pencitraan lainnya. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis tetapi tidak spesifik ke arah infark paru.

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan awal yang sering dilakukan pada pasien dugaan infark paru adalah rontgen toraks. Gambaran yang muncul adalah Hampton’s hump (wedge-shaped consolidation pada perifer paru), Westermark’s sign (radiographic oligemia atau peningkatan lusensi), dan Fleischer sign (prominent pulmonary artery). Kelainan lain yang tidak spesifik adalah atelektasis atau konsolidasi fokal. Gambaran kavitasi dapat terlihat pada kasus emboli sepsis dan infeksi.[1-3]

Pemeriksaan pencitraan lain yang paling banyak dipakai untuk mendiagnosis pasti infark paru adalah Computed tomography (CT scan). Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan vessel sign, central lucency, dan semicircular shape. Apabila ditemukan air bronchogram, diagnosis bukan ke arah infark paru.[1-3]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu menegakkan diagnosis infark paru adalah:

  • Pemeriksaan level D-dimer, peningkatan >500 mg/ml terjadi pada 90% pasien emboli pulmonal dewasa. Walaupun pemeriksaan D-dimer sangat sensitif, namun spesifisitasnya hanya sampai 50%, sehingga pemeriksaan ini tidak banyak membantu untuk menegakan diagnosis
  • Pemeriksaan analisis gas darah, hasil pemeriksaan ini seringkali dalam batas normal, dan bila ditemukan abnormal maka sifatnya tidak spesifik. Hasilnya bisa sama seperti pada kondisi hipoksia, hipokarbia atau hiperkarbia, dan alkalosis respiratorik. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat prognosis, hiperkarbia dengan hipoksemia menunjukan prognosis yang buruk dan mengindikasikan adanya emboli pulmonal masif. Pada kondisi asidosis metabolik menunjukan berkurangnya cardiac output. Pada pasien emboli pulmonal dengan gejala syok obstruktif, saturasi oksigen vena akan berkurang
  • Pemeriksaan darah lengkap, dapat ditemukan leukositosis. Sementara pada kondisi sickle cell disease dapat terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit[1,3]

 


Referensi

1. Emerling A, Cook J. Pulmonary Infarction. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537189/
2. Fischer, J., Jabaz, D. Pulmonary infarction. Reference article, Radiopaedia.org. Nov 2022. https://doi.org/10.53347/rID-12900
3. Huang LH. Pulmonary Infarction. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/908045-overview
5. Miniati M, Bottai M, et al. Predictors of Pulmonary Infarction. Medicine (Baltimore). 2015 Oct;94(41):e1488. doi: 10.1097/MD.0000000000001488. PMID: 26469892; PMCID: PMC4616802.
5. Tapson VF. Pulmonary Embolism. MSD Manual. Professional Version. Sep 2022.
6. Ouellette D.R. Pulmonary Embolism. Medscape. 2020.
9. Weerakkody, Y., Bell, D. Pulmonary hemorrhage. Reference article, Radiopaedia.org. Nov 2022. https://doi.org/10.53347/rID-19688
10. Weerakkody, Y. Sickle cell disease (acute chest syndrome). Reference article, Radiopaedia.org. Nov 2022. https://doi.org/10.53347/rID-7343
11. Melendez SL> Rib Fracture. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/825981-overview

Epidemiologi Infark Paru
Pentalaksanaan Infark Paru

Artikel Terkait

  • Prediktor Infark Paru
    Prediktor Infark Paru
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.