Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Karsinoma Laring general_alomedika 2022-08-30T13:19:40+07:00 2022-08-30T13:19:40+07:00
Karsinoma Laring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Karsinoma Laring

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Etiologi karsinoma laring tidak diketahui secara pasti tetapi diduga merupakan interaksi antara faktor genetik dan faktor ekstrinsik yang meningkatkan risiko karsinoma laring, misalnya kebiasaan merokok, alkoholisme, dan infeksi virus tertentu. Paparan dengan zat kimia tertentu ketika bekerja juga dapat meningkatkan risiko karsinoma laring.[2]

Faktor Genetik

Studi melaporkan adanya hubungan antara peningkatan ekspresi histone deacetylase 1 (HDAC1) dengan karakteristik klinis karsinoma laring. Peningkatan ekspresi HDAC1 memengaruhi klasifikasi tumor (T), lokasi tumor, metastasis kelenjar getah bening, serta sensitivitas kanker terhadap radioterapi. Individu dengan ekspresi HDAC1 berlebih dan sensitivitas rendah terhadap radioterapi memiliki tingkat kesintasan 5 tahun buruk.[2,5]

Kebiasaan Merokok

Risiko kanker kepala dan leher meningkat sebesar 5–25 kali lipat pada perokok berat bila dibandingkan dengan orang bukan perokok. Suatu studi kasus kontrol menemukan risiko relatif (RR) kanker kepala dan leher sebesar 6,5 pada pasien yang merokok bila dibandingkan dengan pasien yang tidak merokok. Peningkatan RR ini berkaitan dengan durasi merokok, tetapi bisa menurun bertahap setelah pasien berhenti merokok.[1,5]

Studi lain menunjukkan bahwa kebiasaan merokok >1 bungkus per hari meningkatkan risiko kanker kepala dan leher 13 kali lipat. Risiko tertinggi ditemukan pada orang yang mulai merokok saat masih berusia <18 tahun dan pada orang yang durasi merokoknya sudah >35 tahun.[5]

Alkoholisme

Suatu studi melaporkan peningkatan risiko kanker kepala dan leher 5–6 kali lipat pada orang dengan asupan alkohol >50 gram per hari bila dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi alkohol <10 gram per hari. Hal ini diperkirakan terjadi karena ethanol dioksidasi menjadi asetaldehida lalu diubah menjadi asetat oleh alkohol dehidrogenase (ADH) dan aldehida dehidrogenase (ALDH). Kedua zat tersebut berhubungan dengan polimorfisme genetik.[5,6]

Infeksi Virus

Beberapa infeksi virus dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kepala dan leher, misalnya virus Epstein-Barr (EBV) sebagai etiologi primer karsinoma nasofaring dan oral hairy leukoplakia, serta human papillomavirus (terutama tipe 16) sebagai etiologi karsinoma pangkal lidah dan tonsil.[1,5]

Infeksi HIV juga dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma sel skuamosa kepala dan leher hingga 2–3 kali lipat. Selain itu, studi serologis menunjukkan bahwa pasien kanker kepala dan leher memiliki kadar IgM anti-HSV (herpes simplex virus) tipe 1 yang lebih tinggi.[1,2,5]

Paparan Kerja

Beberapa paparan kerja yang meningkatkan risiko kanker kepala dan leher adalah paparan bahan pembersih perchloroethylene, asbes, pestisida, man-made mineral vitreous fibers (MMMF), dan polycyclic aromatic hydrocarbons. Risiko juga dilaporkan meningkat pada pekerja yang berhubungan dengan tekstil, kayu, kulit, cat, plastik dan karet, ethanol, dan sulfuric acid mist. Pekerja konstruksi dan petani terutama berisiko mengalami paparan-paparan ini.[5]

Faktor Risiko

Sesuai hasil studi, risiko terjadinya karsinoma laring meningkat pada perokok, orang yang sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, orang yang terinfeksi virus tertentu seperti EBV, pekerja konstruksi, dan petani. Peningkatan risiko pada pekerja konstruksi dan petani disebabkan oleh paparan terhadap zat-zat kimia tertentu ketika bekerja.[1,5,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Jones TM, De M, Foran B, et al. Laryngeal cancer: United Kingdom National Multidisciplinary guidelines. J Laryngol Otol. 2016;130(Suppl 2):S75–S82.
2. Johnson JT. Malignant Tumors of the Larynx. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/848592-overview
5. Stenson KM. Epidemiology and risk factors for head and neck cancer. UpToDate. 2019. https://www.uptodate.com/contents/epidemiology-and-risk-factors-for-head-and-neck-cancer
6. Yokoyama A, Omori T. Genetic Polymorphisms of Alcohol and Aldehyde Dehydrogenases and Risk for Esophageal and Head and Neck Cancers. Jpn J Clin Oncol. 2003;33(3):111–121.

Patofisiologi Karsinoma Laring
Epidemiologi Karsinoma Laring

Artikel Terkait

  • Red Flag Suara Serak
    Red Flag Suara Serak
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 5 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 56 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 7 menit yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.