Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Orchitis annisa-meidina 2023-09-21T14:49:14+07:00 2023-09-21T14:49:14+07:00
Orchitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Orchitis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Panduan berikut diharapkan dapat membantu dokter umum untuk mengenali, mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat pada penyakit orchitis atau orkitis secara online.

Tanda dan Gejala

Gejala tipikal orchitis adalah nyeri dan pembengkakan testis akut yang bersifat ringan hingga berat pada salah satu testis yang kemudian menyebar ke kedua testis. Demam, menggigil, malaise, fatigue, mialgia, mual, dan nyeri kepala juga dapat terjadi.[1,2]

Pembesaran epididimis dapat ditemukan jika terdapat epididimitis. Discharge uretra dapat ditemukan jika ada infeksi menular seksual.[1,2]

Peringatan

Torsio testis merupakan kondisi emergensi yang perlu segera dikonsultasikan untuk tindakan bedah urologi. Apabila ada kecurigaan torsio testis, seperti adanya nyeri skrotum berat yang mendadak dan high riding testis, tanpa gejala mumps atau discharge urethra, maka pasien perlu dirujuk untuk pemeriksaan di fasilitas kesehatan.[2]

FDA telah mengeluarkan black box warning untuk antibiotik fluoroquinolone, karena risiko risiko tendinitis, ruptur tendon, dan perburukan gejala pada pasien dengan myasthenia gravis. Penggunaan fluoroquinolone memerlukan evaluasi manfaat dan risiko dengan hati-hati, dan alternatif antibiotik perlu dipertimbangkan.[14]

Medikamentosa

Pada orchitis viral atau noninfeksius, terapi yang diberikan bersifat simtomatik dan suportif. Sementara itu, pada orchitis bakterial, regimen terapi antibiotik diberikan berdasarkan sumber penyebab orchitis.

Orchitis Bakterial yang Disebabkan Oleh Patogen Enterik

Pada orchitis yang disebabkan oleh patogen enterik, terdapat beberapa pilihan antibiotik.

Dewasa:

Orchitis bakterial pada dewasa yang disebabkan oleh patogen enterik dapat diberikan antibiotik golongan fluoroquinolone.

  • Ofloxacin 200 mg 2 kali sehari peroral selama 14 hari

  • Levofloxacin 500 mg 1 kali sehari peroral selama 10 hari

  • Jika kontraindikasi quinolone maka dapat diberikan amoxicillin-clavulanate 625 mg 3 kali sehari peroral selama 10 hari[1,2,8,13]

Anak:

Untuk pasien prepubertas, terdapat dua pilihan antibiotik. Dosisnya sebagai berikut:

  • Trimethoprim-sulfamethoxazole 3–6 mg/kg/12 jam peroral selama 10 hari

  • Amoxicillin-clavulanate 15–20 mg/kg/12 jam peroral selama 10 hari[1,2,8]

Orchitis Bakterial yang Disebabkan Infeksi Menular Seksual

Terapi antibiotik oral dapat diberikan sesuai dengan infeksi menular seksual yang dialami pasien. Untuk infeksi chlamydia uncomplicated, pilihan terapinya:

  • Azithromycin 1000 mg (PO) dosis tunggal, atau

  • Doxycycline 100 mg (PO) diminum 2 kali sehari selama 7 hari, atau

  • Tetrasiklin 500 mg (PO) diminum 4 kali sehari selama 7 hari, atau

  • Erythromycin 500 mg (PO) diminum 2 kali sehari selama 7 hari, atau

  • Ofloxacin 200-400 mg (PO) diminum 2 kali sehari, selama 7 hari[12]

Untuk gonorrhea, dapat diberikan:

  • Cefixime oral dengan dosis tunggal 800 mg[13]

Pasien dengan orchitis yang disebabkan oleh infeksi menular seksual perlu diedukasi untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga 7 hari setelah selesai terapi. Pasangan seksual pasien perlu dihimbau untuk melakukan evaluasi dan terapi untuk menghindari kemungkinan reinfeksi.[1,2]

Referensi

1. C. E. Azmat and P. Vaitla, Orchitis, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2023, PMID: 31985958. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/
2. N. Terry. Orchitis. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/777456-overview
8. Y. Barazani. Epididymo-orchitis Empiric Therapy. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/2018356-overview
12. Mohseni M, Sung S, Takov V. Chlamydia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537286/
13. St. Cyr S, Barbee L, Workowski KA, Bachmann LH, Pham C, Schlanger K, et al. Update to CDC’s Treatment Guidelines for Gonococcal Infection. Morb Mortal Wkly Rep. 2020 Dec 18;69(50):1911–6.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7745960/
14. FDA. FDA Drug Safety Podcast: FDA updates warnings for oral and injectable fluoroquinolone antibiotics due to disabling side effects. 2022. https://www.fda.gov/drugs/fda-drug-safety-podcasts/fda-drug-safety-podcast-fda-updates-warnings-oral-and-injectable-fluoroquinolone-antibiotics-due

Edukasi dan Promosi Kesehatan Or...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 17 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 18 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 12 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.