Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra

Penanganan klaudikasio intermiten menggunakan revaskularisasi endovaskular saat ini digunakan sebagai pilihan terapi lini kedua jika tidak merespons terhadap program latihan fisik maupun medikamentosa. Walau demikian, penelitian terbaru menunjukkan rekomendasi penanganan yang berbeda.

Klaudikasio intermiten adalah gejala kardinal dari penyakit arteri perifer / peripheral arterial disease (PAD) yang umum terjadi di ekstremitas bawah akibat iskemia otot reversibel. Klaudikasio intermiten disebabkan stenosis atau oklusif (sumbatan) arteri utama ke tungkai bawah, umumnya akibat aterosklerosis. Sumbatan ini menghambat aliran darah ke perifer.

Sirkulasi darah biasanya mencukupi saat ekstremitas sedang dalam kondisi istirahat, tetapi kebutuhan darah dan oksigen tidak mencukupi saat ekstremitas difungsikan saat beraktivitas (berjalan). Sehingga, pasien dengan klaudikasio intermiten akan mengalami rasa tidak nyaman pada otot seperti nyeri, lemas, atau rasa kram yang muncul saat beraktivitas dan mereda dengan istirahat.[1,2]

Referensi