Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan

Pasien HIV dilaporkan mengalami peningkatan risiko penyakit arteri perifer. Peningkatan angka harapan hidup pada pasien dengan infeksi HIV menyebabkan pergeseran fokus kedokteran dari komplikasi akut HIV ke komplikasi jangka panjang, sehingga berbagai komplikasi jangka panjang seperti penyakit arteri perifer mulai banyak dipelajari.

HIV merupakan virus golongan retroviridae yang dapat ditransmisikan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersamaan dan transmisi ibu ke anak pada saat proses kelahiran dan menyusui. Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat mengeradikasi virus HIV pada manusia. Obat antiretroviral (anti-retroviral therapy / ART) merupakan modalitas pengobatan yang menekan pertumbuhan virus sehingga menekan imunosupresi yang terjadi. Pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengonsumsi ART, angka harapan dapat mencapai angka harapan hidup populasi umum.[1]

Beberapa penelitian menemukan terjadinya peningkatan risiko kejadian penyakit kardiovaskular pada pasien infeksi HIV yang mendapatkan pengobatan ART. Salah satu penyakit yang banyak dikaitkan dengan infeksi HIV adalah penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD).

Referensi