Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik

Oleh :
dr. Sandy S Sopandi

Dalam penatalaksanaan luka kronik, berbagai faktor lokal maupun sistemik harus diperhatikan untuk membantu mencapai penyembuhan yang optimal. Luka kronik adalah luka yang tidak menyembuh sesuai dengan proses fisiologis dan anatomis yang normal, baik dalam hal tahapan maupun waktu penyembuhan. Luka dianggap sebagai kronik jika tidak menunjukkan perkembangan ke arah penyembuhan dalam 30 hari. Contoh luka kronik adalah ulkus diabetikum, ulkus vena, dan ulkus tekan.

Evaluasi Luka

Sebelum menentukan pilihan manajemen luka kronik yang sesuai, perlu dilakukan evaluasi luka. Hal yang perlu dievaluasi adalah mekanisme terjadinya luka, risiko kontaminasi, cedera struktur yang lebih dalam, defisit perfusi, status tetanus, gangguan fungsi, dan banyaknya jaringan yang hilang. Bila luka disebabkan oleh trauma, lakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan USG untuk menyingkirkan kemungkinan fraktur dan benda asing. [1,2]

Referensi