Memahami peran terapi reliever dengan short-acting beta2-agonist atau SABA inhalasi dalam tata laksana asma kini menjadi krusial, terutama karena asma masih menjadi penyebab kematian signifikan di Indonesia. Penggunaan SABA yang paling umum, yaitu salbutamol, bekerja cepat dalam memberikan efek bronkodilatasi sehingga menjadi terapi yang efektif sebagai reliever.[1,3,4]
Sekilas Tentang Asma
Asma adalah penyakit heterogen yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran napas dan keterbatasan aliran udara ekspirasi. Asma mengalami peningkatan prevalensi di banyak wilayah, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah.[1,2]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)