Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Endoskopi Gastrointestinal yogi 2022-12-27T13:39:07+07:00 2022-12-27T13:39:07+07:00
Endoskopi Gastrointestinal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Endoskopi Gastrointestinal

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Teknik endoskopi atau endoscopy gastrointestinal dilakukan dengan memasukkan alat endoskop melalui mulut pada prosedur gastroskopi atau melalui anus pada prosedur kolonoskopi. Prosedur umumnya dilakukan dengan menggunakan sedasi sadar.

Persiapan Pasien

Persiapan pasien secara umum dimulai dari permintaan informed consent yang disertai dengan edukasi mengenai indikasi, kontraindikasi, komplikasi, dan rencana follow-up setelah prosedur. Lakukan anamnesis komprehensif. Bila pasien memiliki komorbiditas, dokter sebaiknya melakukan pemeriksaan preoperatif untuk memastikan pasien layak menjalani endoskopi.[1,3]

Pada prosedur gastroskopi, pasien biasanya diminta berpuasa air putih minimal 2 jam sebelum prosedur dan berpuasa makanan ringan minimal 6 jam sebelum prosedur. Hal ini serupa pada prosedur kolonoskopi, tetapi pasien yang hendak menjalani kolonoskopi biasanya diminta hanya mengonsumsi makanan rendah residu dan cairan bening sejak waktu 1 hari sebelum tindakan.

Pada prosedur kolonoskopi, keberhasilan sangat bergantung pada tingkat bersihan feses dari saluran cerna. Persiapan yang diperlukan adalah pemberian laksatif dalam rentang waktu 24 jam sebelum prosedur (rentang terbaik adalah 4–6 jam sebelum prosedur). Persiapan ini dikenal juga sebagai bowel preparation.[3,12]

Tergantung pada tipe endoskopi, pasien dapat berada dalam kondisi sadar atau perlu anestesi. Untuk intervensi medis, sedasi biasanya diperlukan. Sebelum sedasi, dokter harus menilai skor ASA (American Society of Anesthesiologists).

Pemberian antibiotik profilaksis preoperatif mungkin diperlukan pada endoskopi dengan indikasi operatif. Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan indikasi, misalnya X-ray untuk kasus pasien yang menelan benda asing.[3,10,11]

Peralatan

Alat endoskop dapat dibedakan menjadi dua, yaitu endoskop rigid dan fleksibel. Alat endoskop yang fleksibel terdiri dari kabel serat optik, kamera, kanal instrumen dengan berbagai ukuran, dan monitor.

Aksesoris endoskopi untuk menunjang diagnosis adalah forceps biopsi, jarum aspirasi, dan alat uji usap untuk pengambilan sampel. Aksesoris tambahan untuk indikasi terapeutik khusus adalah balon, kateter serat argon laser koagulasi plasma, kauter elektrik, dan cryotherapy probes.[1,9]

Posisi Pasien

Pada endoskopi saluran cerna (baik gastroskopi maupun kolonoskopi), posisi yang umum dipakai adalah left lateral decubitus. Namun, pasien juga dapat dibaringkan pada posisi supinasi atau right lateral decubitus tergantung pada kondisi medis pasien dan indikasi prosedur berdasarkan penilaian klinis dari operator endoskopi.[1,3]

Prosedural

Prosedur gastroskopi dimulai setelah pasien disedasi. Alat endoskop akan dimasukkan melalui mulut. Selanjutnya, dokter melakukan intubasi lalu memasukkan endoskop ke dalam lumen esofagus untuk mengobservasi esofagus. Setelah itu, dokter meneruskan endoskop ke dalam gaster untuk mengevaluasi kondisi gaster. Langkah-langkah yang lebih detail dapat ditinjau pada halaman teknik gastroskopi.

Pada prosedur kolonoskopi, alat endoskop dimasukkan ke dalam rektum melalui anus setelah sedasi. Alat lalu terus digerakkan dalam kolon hingga mencapai sekum. Dokter juga biasanya menggunakan udara atau suction untuk membantu visualisasi. Langkah prosedur yang lebih detail dapat ditinjau pada halaman teknik kolonoskopi.[1,3]

Follow Up

Dokter perlu memantau tanda vital dan kondisi klinis secara teratur saat tindakan dan setelah tindakan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan status kardiopulmonal akibat sedasi. Parameter yang perlu dipantau adalah tekanan darah, frekuensi napas, denyut jantung, dan pulse oximetry. Pasien biasanya perlu diobservasi selama 1 jam di ruang pemulihan setelah tindakan.[13]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. Ahlawat R, Hoilat GJ, Ross AB. Esophagogastroduodenoscopy. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532268/
2. Cancer.Net. Types of Endoscopy. 2019. https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/diagnosing-cancer/tests-and-procedures/types-endoscopy
3. Stauffer CM, Pfeifer C. Colonoscopy. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559274/
9. Yusuf TE. Esophagogastroduodenoscopy (EGD). Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1851864-overview
10. Januszewicz W, Kaminski MF. Quality indicators in diagnostic upper gastrointestinal endoscopy. Therap Adv Gastroenterol. 2020;13:1756284820916693. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7232050/
11. Bisschops R, et al. Performance measures for upper gastrointestinal endoscopy: a European Society of Gastrointestinal Endoscopy (ESGE) Quality Improvement Initiative. Endoscopy. 2016 Sep;48(9):843-64. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27548885/
12. Sharma P, et al. The importance of colonoscopy bowel preparation for the detection of colorectal lesions and colorectal cancer prevention. Endosc Int Open. 2020 May;8(5):E673–E683. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7165013/
13. Calderwood AH, et al. Guidelines for Safety in the Gastrointestinal Endoscopy Unit. Gastrointest Endosc. 2014 Mar;79(3):363–372. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3980655/

Kontraindikasi Endoskopi Gastroi...
Komplikasi Endoskopi Gastrointes...

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
    Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
  • Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong
    Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Februari 2025, 10:31
interaksi spasminal dgn metoklopramid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alodok, apakah rasional jika memberikan terapi spasminal (antispasmodik) bersamaan dgn metoklopramid (prokinetik) untuk mengatasi dispepsia dgn keluhan...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 09:11
Obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok saya mau bertanya obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung?
dr. Meva Nareza T
Dibalas 18 Februari 2025, 14:46
Makanan Alternatif untuk Pasien GERD - Artikel ALOMEDIKA
Oleh: dr. Meva Nareza T
4 Balasan
ALO Dokter!Modifikasi pola makan merupakan langkah krusial dalam tata laksana GERD. Sebagai dokter, penting bagi kita untuk mengedukasi pasien tentang jadwal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.