Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pemasangan Nasogastric Tube general_alomedika 2025-03-18T08:43:10+07:00 2025-03-18T08:43:10+07:00
Pemasangan Nasogastric Tube
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pemasangan Nasogastric Tube

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Teknik yang tepat dapat meningkatkan tingkat kesuksesan pemasangan nasogastric tube atau NGT. Aspek yang perlu diperhatikan meliputi persiapan pasien, peralatan, teknik pemasangan, konfirmasi posisi, fiksasi, dan follow up.

Persiapan Pasien

Sebelum melakukan pemasangan NGT, dokter perlu memberikan penjelasan dan mendapatkan informed consent pasien. Penjelasan yang diberikan meliputi indikasi, kemungkinan komplikasi, prosedur pemasangan, serta tindakan alternatif lain yang dapat dilakukan.

Minta pasien untuk memberi tanda seperti mendehem bila pemasangan NGT menyebabkan nyeri, kesulitan bernapas, atau ingin muntah. Prosedur dapat dihentikan sementara bila terjadi keluhan tersebut dan dicoba kembali saat pasien bersedia. Jelaskan secara rinci langkah prosedur pemasangan NGT agar pasien kooperatif selama tindakan. Setelah itu, minta persetujuan pasien atau keluarga dengan cara menandatangani informed consent.[1]

Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan NGT adalah:

  • Sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya, seperti masker, face shield, dan goggle jika diperlukan
  • Anestesi topikal, yaitu lidocaine spray atau gel sebanyak 10 mL. Pada pasien anak, lidocaine tidak boleh melebihi 4 mg/kg
  • Pelumas berbahan dasar air
  • Penlight atau senter

  • Spuit ukuran 50 mL
  • Plester
  • Baskom untuk menampung muntah
  • Stetoskop
  • Segelas air dan sedotan
  • Strip indikator pH
  • Selang nasogastrik[2,10,11]

Pemilihan Ukuran Nasogastric Tube

Selang nasogastrik dengan ukuran disesuaikan dengan usia pasien. Pasien dewasa biasanya membutuhkan selang berukuran 16–18 French. Untuk menghitung ukuran yang tepat (dalam satuan French), tambahkan usia anak dengan 16, lalu hasil yang didapat dibagi dengan 2. Misalnya pada pasien berusia 6 tahun, maka ukuran nasogastric tube yang tepat adalah 11 French ([6+16]/2 = 11).

Panduan pemilihan ukuran NGT pada anak dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Panduan Pemilihan Ukuran NGT pada Anak

Usia Ukuran
Neonatus 6 French
Bayi dan anak hingga usia 5 tahun 8–10 French
Anak di atas usia 5 tahun 10–12 French

Sumber: dr. Erika Gracia, 2021.[9]

Posisi Pasien

Pemasangan nasogastric tube pada pasien dewasa dilakukan pada posisi duduk tegak. Jika tidak bisa duduk, lakukan dengan posisi high fowler atau setidaknya bagian tubuh atas ditinggikan 45 derajat.

Balita dan anak sebaiknya diatur dalam posisi duduk dipangku oleh pengasuh. Salah satu tangan pengasuh diletakkan di dahi anak dan tangan lainnya mendekap dada anak. Pada bayi, bungkus menggunakan kain sehingga seluruh kaki dan tangan terbungkus.[1-3]

Prosedural

Prosedur pemasangan NGT adalah sebagai berikut. Hentikan pemasangan NGT dan keluarkan selang sepenuhnya jika pasien mengalami kesulitan atau distres pernapasan, tidak dapat berbicara, epistaksis yang masif, atau pada kondisi NGT tergulung di mulut dan terdapat tahanan yang signifikan.

Persiapan

  • Siapkan peralatan, cuci tangan, serta gunakan sarung tangan dan alat pelindung diri lain jika diperlukan
  • Atur pasien dalam posisi duduk tegak dengan leher sedikit mendongak ke atas untuk memudahkan pasien menelan. Dengan bantuan gaya gravitasi, posisi ini akan memudahkan masuknya NGT. Jika tidak bisa duduk, tempatkan pasien dalam posisi high fowler atau bagian tubuh atas ditinggikan 45 derajat

Ukur Kedalaman Nasogastric Tube

  • Evaluasi patensi kedua lubang hidung dengan penlight atau senter untuk menilai apakah terdapat deviasi septum nasal, polip nasal, penyempitan lubang hidung, atau terhambatnya aliran udaranya. Pilih lubang hidung yang lebih lapang
  • Ukur kedalaman NGT yang akan dimasukkan:

Pada dewasa: pengukuran dilakukan dengan metode nose-ear-xiphoid (NEX), yaitu dengan membentangkan selang dari nasal tip ke lobus telinga bagian bawah, lalu menuju processus xiphoideus sternum.

Pada anak: pengukuran dilakukan dengan metode nose-ear-mid-umbilicus (NEMU), yaitu dengan membentangkan ujung selang dari nasal tip ke lobus telinga bagian bawah, lalu menuju ke titik pertengahan antara processus xiphoideus dengan umbilikus.

  • Tandai kedalaman yang sudah diukur dengan menempelkan plester pada selang

Anestesi Topikal dan Lubrikasi

  • Agar pasien lebih nyaman, anestesi topikal spray dapat digunakan. Minta pasien untuk membuka mulut, tekan lidah menggunakan tongue spatel, lalu semprotkan anestesi topikal. Tunggu setidaknya 5 menit agar obat anestesi bekerja efektif
  • Cara lain adalah dengan menyemprotkan secara perlahan ke lubang hidung dengan kepala mendongak ke atas, dan minta pasien menghirup dan menelannya untuk menganestesi mukosa hidung dan orofaringeal.
  • Lumasi ujung distal NGT (sekitar 10 cm) dengan pelumas berbasis air atau gel anestesi untuk mengurangi trauma pada mukosa hidung

Pemasangan NGT

  • Edukasikan kepada pasien untuk tidak melakukan perubahan posisi tubuh mendadak atau menarik NGT selama tindakan dilakukan karena dapat menyebabkan tercabutnya selang atau perubahan posisi selang.
  • Pegang NGT menggunakan tangan dominan dengan posisi horizontal dan paralel dengan mulut. Masukkan NGT pada lubang hidung yang paten atau lebih lapang, dorong perlahan hingga terasa adanya tahanan, yang menjadi tanda bahwa selang mencapai nasofaring bagian belakang. Umumnya tahanan tercapai pada kedalaman 10–20 cm
  • Saat terasa ada tahanan, minta pasien menurunkan kepalanya agar menutup akses ke trakea dan membuka akses ke esofagus. Dorong selang kembali dengan perlahan. Bila tahanan sudah berkurang, minta pasien untuk menelan atau minum segelas air dengan sedotan, sambil memasukkan selang dilanjutkan. Beberapa studi terkini menganjurkan teknik tanpa menelan yang akan dijelaskan berikutnya.
  • Jika dengan cara di atas masih terasa ada tahanan, tarik selang sekitar 1–2 cm, lalu putar NGT secara pelan, sambil mendorong selang ke arah bawah
  • Terus masukkan NGT hingga batas yang telah ditandai dengan plester

Fiksasi Selang NGT

  • Konfirmasi posisi NGT dengan cara awal, yaitu menyambungkan spuit dan menarik ujungnya untuk melihat ada tidaknya isi lambung, atau memasukkan 50 mL udara melalui spuit
  • Setelah memastikan posisi NGT berada di lambung, lakukan fiksasi pada area hidung pasien menggunakan plester. Fiksasi harus cukup kuat agar selang tidak berpindah posisi, tetapi tidak boleh terlalu kuat karena tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah dan meningkatkan risiko terjadinya nekrosis pada area sekitar hidung

Setelah Pemasangan NGT

  • Buang alat pelindung diri ke tempatnya dan cuci tangan setelah prosedur selesai
  • Dokumentasikan dalam rekam medis detail pemasangan NGT yang meliputi: tanggal dan waktu pemasangan, indikasi, ukuran dan tipe selang, kedalaman selang dan komplikasi yang terjadi (bila ada)
  • Catat juga temuan yang didapatkan saat menarik spuit, misalnya darah atau cairan lambung beserta warna dan volumenya, guna evaluasi diagnostik[1-3,10-12]

Konfirmasi Posisi NGT

Konfirmasi posisi NGT perlu dilakukan terutama jika NGT digunakan untuk pemberian obat atau makanan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi yang parah dan berbahaya bagi pasien akibat NGT yang terpasang di saluran pernapasan dan menyebabkan risiko pneumothorax dan pneumonia aspirasi.

Cara awal untuk mengonfirmasi posisi NGT adalah dengan menyambungkan selang dengan spuit besar lalu menarik ujung spuit. Apabila NGT telah mencapai lambung, isi lambung dapat naik ke selang saat ujung spuit ditarik.

Auskultasi

Konfirmasi posisi NGT melalui auskultasi dapat dilakukan dengan memasukan 50 mL udara menggunakan spuit lalu secara bersamaan asisten menempatkan stetoskop di area epigastrium dan mendengarkan bunyi gelembung udara, yang dikenal juga sebagai suara borborygmus.

Namun, efikasi cara ini masih dipertanyakan karena malposisi NGT pada bronkus kiri atau usus kecil juga dapat menghasilkan suara yang serupa. Meski kurang direkomendasikan, metode ini tergolong mudah, terjangkau, dan dapat dilakukan pada layanan kesehatan yang tidak memiliki fasilitas radiologi.[13-17]

Rontgen Toraks

Metode ini merupakan baku emas untuk mengonfirmasi posisi NGT karena dapat memperlihatkan posisi NGT yang sesungguhnya. Kriteria posisi NGT yang tepat adalah gambaran bahwa selang mengikuti esofagus, menghindari kontur bronkus, melewati karina bronkus, menyilang diafragma pada garis midline. Selain itu, ujung distal selang harus terlihat di bawah hemidiafragma kiri. Rontgen toraks memiliki kekurangan, yaitu paparan radiasi yang dihasilkannya.[12]

Pemeriksaan pH Intragastrik

Pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan aspirasi cairan lambung dan memeriksa kadar pH cairan yang teraspirasi menggunakan strip indikator pH. Cairan asam lambung memiliki pH sekitar 1–5 sedangkan sekret saluran cerna lain atau saluran pernapasan memiliki pH>6. Akurasi metode ini tidak dapat dipastikan pada pasien yang menjalani continuous feeding, atau mendapatkan obat antagonis reseptor H2 (ranitidine) atau proton pump inhibitor (omeprazole) karena dapat mempengaruhi pH lambung.[12]

Manometri

Manometri merupakan metode yang cukup aman dan dapat diandalkan pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik. Adanya perubahan tekanan bifasik yang sinkron dengan tekanan udara saat ventilasi mekanik menandakan penempatan NGT di saluran pernapasan, sedangkan adanya perubahan tekanan saat kompresi daerah epigastrium menandakan NGT terletak di lambung. Namun, kekurangan metode ini adalah tidak dapat diterapkan pada pasien yang tidak terpasang ventilasi mekanik.[13-17]

Teknik Tanpa Menelan

Beberapa penelitian terbaru menganjurkan pemasangan NGT tanpa menelan karena dinilai teknik ini dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Saat NGT mencapai faring, alih-alih melakukan cara konvensional yaitu menelan, pasien diminta untuk menarik napas dalam dan menahannya. Saat menahan napas, epiglotis akan menutupi tenggorokan dan glotis tertutup, sehingga dapat mengurangi kemungkinan NGT masuk ke dalam trakea.

Saat NGT dimasukkan sedalam 15–20 cm, pasien diminta untuk bernapas menggunakan abdomen untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mencegah kegagalan pemasangan. Teknik tanpa menelan ini dapat meningkatkan kesuksesan pemasangan NGT, serta mengurangi kejadian mual, trauma mukosa, dan gangguan tanda-tanda vital dibandingkan teknik konvensional.[2,14]

Pemantauan

Pemantauan berkala NGT sangat penting untuk mencegah timbulnya komplikasi. Monitoring yang perlu dilakukan meliputi: pencatatan cairan drainase yang keluar dari NGT untuk menilai fungsi saluran cerna, memastikan posisi NGT tidak berubah, memantau tanda-tanda distres pernapasan, dan melakukan irigasi untuk menjaga patensi selang.

Pemantauan ini sebaiknya dilakukan setidaknya setiap 24 jam dan/atau setiap sebelum pemberian obat atau makanan, setelah dilakukan suction, setelah pasien dipindahkan, setelah batuk keras atau muntah.

NGT pada pasien yang mendapatkan continuous feeding perlu diperiksa setiap 8 jam. Evaluasi NGT juga diperlukan jika terdapat perubahan pada panjang selang, rasa tidak nyaman pada area epigastrium, atau adanya refluks makanan di tenggorok dan mulut. Irigasi selang secara rutin perlu dilakukan untuk membilas dan menjaga kebersihan selang.[3,15]

Penggantian NGT tergantung dengan jenis selang yang digunakan. Tipe wide-bore dan bening seperti selang Ryle dan Nelaton digunakan untuk tujuan diagnostik dan terapeutik, bukan untuk pemberian makanan. Selang jenis ini perlu diganti setiap minggunya. Sedangkan selang fine-bore dan buram, seperti Silastic, yang biasanya digunakan untuk pemberian makanan dapat diganti setiap 3 bulan. Jika sebelum waktunya diganti selang terlepas secara tidak sengaja, selang dapat dicuci dan digunakan kembali.[2,16]

Referensi

1. Sigmon DF, An J. Nasogastric tube. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021.
2. Shlamovitz, GZ. Nasogastric Intubation. Medscape. 2020.
3. Kresnawati D. Complications of Nasogastric tube Insertion and Treatment. E-J Med Udayana. 2013;1989–99.
9. Zhang X, Ji T, Chen L, et al. Nasogastric Tube Feeding into Brain After Endoscopic Endonasal Transsphenoidal Surgery. World Neurosurg. 2019 Dec;132:4-6. doi: 1016/j.wneu.2019.08.040. Epub 2019 Aug 14. PMID: 31421302.
10. Buckley D. Nasogastric & nasojejunal tube care for an infant, child, or young person. Clinical guidelines. Starship New Zealand’s national children’s hospital. 2019. https://starship.org.nz/guidelines/nasogastric-tubes-in-picu-patients/
11. Wathen B, Peyton C. Pediatric nasogastric tube placement. Nursing2020 Crit Care. 2014 May;9(3):14–8.
12. Fan PEM, Tan SB, Farah GI, et al. Adequacy of different measurement methods in determining nasogastric tube insertion lengths: An observational study. Int J Nurs Stud. 2019 Apr;92:73–8.
13. Fan EMP, Tan SB, Ang SY. Nasogastric tube placement confirmation: where we are and where we should be heading. Proc Singap Healthc. 2017 Sep 1;26(3):189–95.
14. Fan L, Liu Q, Gui L. Efficacy of nonswallow nasogastric tube intubation: a randomised controlled trial. J Clin Nurs. 2016 Nov;25(21–22):3326–32.
15. Nasogastric (Ryles) Tubes. NGT tube information.
16. Volkert D, Beck AM, Cederholm T, et al. ESPEN guideline on clinical nutrition and hydration in geriatrics. Clin Nutr. 2019 Feb;38(1):10-47. doi:10.1016/j.clnu.2018.05.024.
17. Sanaie S, Mahmoodpoor A, Najafi M. Nasogastric tube insertion in anaesthetized patients: a comprehensive review. Anaesthesiol Intensive Ther. 2017;49(1):57-65. doi: 10.5603/AIT.a2017.0001. Epub 2017 Jan 13. PMID: 28084614.

Kontraindikasi Pemasangan Nasoga...
Komplikasi Pemasangan Nasogastri...

Artikel Terkait

  • Metode Konfirmasi Pemasangan NGT
    Metode Konfirmasi Pemasangan NGT
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2024, 09:19
Pemasangan NGT pada pasien desaturasi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, bagaimana pertimbangan pemasangan NGT pada pasien desaturasi (SpO 70% room air) disertai penkes? apakah memang boleh dilakukan atau...
Anonymous
Dibalas 14 Juni 2023, 21:24
Residu lambung pada pasien yang terpasang NGT
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, bagaimana tatalaksana jika pasien terpasang NGT dan ada residu nya ? 
dr.Jeane Rianny Thendiono
Dibalas 24 Oktober 2022, 11:54
Endokrin metabolik dan gastrointestinal hepatologi - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: dr.Jeane Rianny Thendiono
2 Balasan
Alo dr. Eduward Thendiono, Sp.PD mau tanya : 1. Apakah tindakan insersi NGT masih diperlukan pada kasus UGIB?2. Apa ada petunjuk klinis sederhana yg dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.