Pedoman Klinis Rontgen Gigi Panoramik
Pedoman klinis rontgen gigi panoramik adalah pemilihan pasien yang tepat. Meskipun rontgen gigi panoramik menghasilkan paparan radiasi yang relatif kecil, pasien hanya boleh menjalani prosedur ini jika memang ada indikasi.[1-7]
Pemilihan Pasien
Indikasi tindakan ini mencakup evaluasi gigi impaksi, perawatan orthodontik, penilaian derajat kehilangan struktur tulang dan jaringan periapikal, penentuan penempatan dental implan, evaluasi sumber nyeri gigi, penegakan diagnosis anomali pertumbuhan dan perkembangan gigi, serta evaluasi kelainan sendi temporomandibular (TMJ).
Selain itu, indikasi lain dari pemeriksaan rontgen gigi panoramik adalah sebagai pemeriksaan penunjang untuk tindakan bedah area oral dan maksilofasial, untuk melakukan penegakan diagnosis keganasan di area rongga mulut dan sekitarnya, serta untuk melihat kondisi kelainan gigi dan mulut lain yang ada di dalam rongga mulut, seperti ostedistrofi rahang akibat kelainan ginjal, hipofosfatemia, hingga sialolitiasis.[1-7]
Rontgen gigi panoramik tidak disarankan dilakukan pada kasus lesi periapikal kecil, kasus sisa akar tunggal atau jamak (1-3 gigi) yang masih dapat diamati dengan teknik radiograf periapikal, dan periodontitis dengan poket kurang dari 3 mm. Prosedur ini juga tidak diperlukan jika nyeri gigi sudah pasti disebabkan oleh salah satu gigi tertentu. Risiko dan manfaat melakukan rontgen panoramik juga perlu diukur secara matang pada pasien anak dengan usia di bawah 6 tahun, pasien dengan gangguan psikiatrik atau kelainan neurologis, serta pada pasien hamil.[2-4,6-9]
Prosedur Rontgen Gigi Panoramik
Rontgen panoramik dibedakan menjadi dua, yaitu konvensional dan digital dengan langkah prosedural yang mirip. Prosedur rontgen panoramik dimulai dengan penjelasan singkat mengenai prosedur tindakan pada pasien, pemasangan kaset berisi film atau plat fosfor pada perangkat radiograf, pemasangan collimation, dan pengaturan besaran paparan sinar. Selanjutnya, posisikan pasien dan gunakan light beam marker. Hasil rontgen perlu diberikan kepada dokter yang merawat untuk menentukan manajemen selanjutnya[2,5,7-11]
Komplikasi rontgen panoramik hampir tidak pernah ditemukan. Secara garis besar jika rontgen panoramik dilakukan terlalu sering, berpotensi menyebabkan keganasan karena paparan radiasi. Meski demikian, paparan radiasi pada prosedur ini sangat kecil dan kemungkinan keganasan berkisar 1:20.000.000.[3-10]