Pendahuluan Pemeriksaan Range of Motion
Pemeriksaan Range of Motion (ROM) digunakan untuk mengevaluasi lingkup gerak sendi. Pemeriksaan ini sering digunakan dalam evaluasi masalah neuromuskuloskeletal, seperti femoroacetabular impingement (FAI), rheumatoid arthritis, stroke, ataupun cedera ekstremitas.
Pemeriksaan ROM dilakukan dengan menggerakkan sendi, seperti fleksi dan ekstensi, sebagaimana ditentukan oleh jenis sendi, permukaan artikularnya, otot regional, tendon, ligamen, dan kontrol fisiologis gerakan melintasi sendi. Lingkup gerak adalah luasnya gerakan suatu sambungan, diukur dalam derajat lingkaran.[1-3]
Pemeriksaan ROM dapat diukur oleh pemeriksa secara visual ataupun menggunakan goniometer. Ada dua jenis goniometer. Jenis pertama adalah menggunakan goniometer universal dan menskalakan ROM secara manual. Jenis yang kedua adalah menggunakan aplikasi goniometri pada ponsel pintar.
Terdapat 3 jenis pemeriksaan ROM, yakni secara aktif, pasif, dan aktif asistif. ROM aktif diinisiasi oleh pasien. Pemeriksaan ROM pasif dilakukan dengan bantuan pemeriksa. Pemeriksaan ROM aktif asistif adalah gabungan dari keduanya.[4,5]
Pemeriksaan ROM diindikasikan pada pasien dengan keterbatasan gerakan. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah di dalam sendi, pembengkakan jaringan di sekitar sendi, kekakuan otot, ataupun masalah neuromuskuloskeletal lain seperti pada kasus trauma ekstremitas dan osteoarthritis. Selain itu, pemeriksaan ROM juga dapat digunakan untuk tujuan pengobatan, mengevaluasi gerakan sendi secara rutin, dan membuat orthosis.[4,6]