Stimulasi Elektrik Neuromuskular untuk Kelemahan Otot di ICU

Oleh :
dr. Elisabet Augustina Sp.KFR

Stimulasi elektrik neuromuskular dapat menjadi salah satu rehabilitasi untuk kelemahan otot ekstremitas menyeluruh yang terjadi pada pasien-pasien penyakit kritis di ICU. Kondisi yang dikenal sebagai ICU-acquired weakness ini merupakan komplikasi yang sering terjadi selama perawatan di ruang intensif, yang tidak berhubungan dengan penyebab lain selain penyakit kritis itu sendiri.[1,2]

Sebanyak 11% pasien yang dirawat setidaknya 24 jam di ICU mengalami ICU-acquired weakness (ICU-AW). Ketika lama rawat di ICU meningkat menjadi 7–10 hari, 24–55% pasien mengalami ICU-AW. Risiko ICU-AW meningkat pada beberapa kondisi, seperti sepsis, hiperglikemia, pemakaian ventilator jangka panjang (≥10 hari), dan penggunaan obat golongan glukokortikoid, neuromuscular blocking agents, atau vasoaktif.[1-3]

ICU-AW tidak hanya berpengaruh pada otot perifer tetapi juga otot pernapasan yang tentunya berdampak pada perpanjangan durasi penggunaan ventilasi mekanik. Proses pemulihan pasien ICU-AW juga memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk kembali ke tingkat fungsional sebelumnya.[1-3]

Referensi