Teknik Penutupan Laparotomi untuk Mengurangi Risiko Hernia Insisional

Oleh :
dr. Sonny Seputra, Sp.B, M.Ked.Klin, FINACS

Berbagai faktor dalam penutupan luka laparotomi dapat memengaruhi luaran pasien, termasuk risiko terjadinya hernia insisional. Hernia insisional merupakan salah satu komplikasi jangka panjang pasca operasi laparotomi, dengan insidensi berkisar 5‒20%. Bahkan, risiko rekurensi hernia insisional setelah tindakan repair juga masih cukup tinggi, yaitu 45%.[1-3]

Hernia insisional dapat menyebabkan nyeri dan kondisi emergensi seperti inkarserata (6-15%) dan strangulata (2%). Oleh karena itu, pencegahan hernia insisional saat awal dilakukan penutupan laparotomi menjadi sangat penting. Faktor risiko hernia insisional yang penting adalah kegagalan fungsi sintesis kolagen, serta faktor risiko lain yaitu obesitas, terapi steroid, malnutrisi, merokok, dan penyakit jaringan ikat.[1-5]

Terdapat pula faktor operatif yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko hernia insisional, yaitu teknik penjahitan, bahan benang yang digunakan, serta penggunaan jaring (mesh).[1-5]

Referensi