Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes

Oleh :
dr. Friska Debby Anggriany, SpM, MKes

Beberapa studi mengindikasikan bahwa fenofibrate efektif dalam menghambat progresivitas retinopati diabetes. Fenofibrate umum digunakan dalam penanganan dislipidemia. Meski begitu, hasil beberapa uji klinis menunjukkan bahwa pemberian obat ini pada pasien diabetes dapat memperlambat progresivitas retinopati.[1]

Mekanisme Aksi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes

Fenofibrate mengaktivasi peroxisome proliferator-activated receptors alpha (PPAR-α) yang meregulasi lipoprotein lipase, memicu sintesis high-density lipoprotein (HDL), dan menurunkan produksi apolipoprotein C di hepar. Hasilnya, terjadi penurunan trigliserida dan kadar very-low-density lipoprotein (VLDL). Selain itu, fenofibrate juga memodulasi ekspresi berbagai gen yang terlibat dalam proses inflamasi dan stres oksidatif, yang berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis dan komplikasi vaskular lain.

Vector,Illustration,Of,Diabetic,Retinopathy,,A,Complication,Of,Diabetes,Caused

Pada retinopati diabetes, penelitian besar seperti FIELD (Fenofibrate Intervention and Event Lowering in Diabetes) dan ACCORD (Action to Control Cardiovascular Risk in Diabetes) menunjukkan bahwa fenofibrate dapat mengurangi perkembangan retinopati diabetes pada pasien dengan diabetes tipe 2. Meski begitu, mekanisme aksi yang spesifik masih belum diketahui.

Beberapa ahli menduga ini berkaitan dengan aktivasi PPAR-α yang menurunkan ekspresi molekul adhesi seperti ICAM-1 dan VCAM-1 serta sitokin proinflamasi, yang dapat mengurangi infiltrasi leukosit dan kerusakan jaringan vaskular di retina. Selain itu, ada pula peran efek antioksidan fenofibrate yang mengurangi produksi reactive oxygen species (ROS) dan menurunkan kerusakan oksidatif pada sel endotel retina.[1-3]

Basis Bukti Efikasi Fenofibrate pada Retinopati Diabetes

Studi terdahulu, yakni studi FIELD, melibatkan 9795 pasien dewasa dengan diabetes. Uji klinis ini menemukan bahwa keperluan terapi laser untuk retinopati diabetes berkurang secara signifikan pada pasien yang mendapat fenofibrate. Sementara itu, pada studi ACCORD, perkembangan retinopati diabetes dilaporkan lebih rendah pada pasien yang mendapat fenofibrate plus simvastatin dibandingkan yang mendapat plasebo plus simvastatin untuk manajemen lipid.[1]

Tinjauan Cochrane (2023) yang mengevaluasi 2 uji klinis acak dan substudi mereka, dengan total partisipan 15.313 orang, mengevaluasi efikasi fenofibrate pada retinopati diabetes. Bukti tingkat sedang dari tinjauan ini menunjukkan bahwa fenofibrate tidak membuat perbedaan bermakna dalam perkembangan retinopati diabetes jika sampel yang dianalisis adalah pasien dengan suspek dan yang sudah terdiagnosis retinopati diabetes.

Walau begitu, ketika yang dievaluasi hanya pasien yang sudah terdiagnosis, bukti menunjukkan bahwa fenofibrate efektif dalam memperlambat progresi retinopati diabetes. Selain itu, dalam tinjauan ini dilaporkan bahwa efek samping serius jarang terjadi, tetapi risiko terjadinya efek samping meningkat pada mereka yang mengonsumsi fenofibrate.[4]

Hasil berbeda dilaporkan dalam uji klinis yang lebih baru (2024). Uji klinis ini melibatkan 1151 subjek, yang mana sebagian mendapat placebo dan sebagian lain mendapat fenofibrate 145 mg. Uji klinis ini menunjukkan bahwa fenofibrate efektif dalam menghambat perburukan retinopati pada pasien diabetes dengan perubahan retinal awal.[5]

Kesimpulan

Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa fenofibrate kemungkinan efektif untuk retinopati diabetes. Walau begitu, bukti ilmiah yang tersedia masih saling bertentangan. Tinjauan Cochrane tahun 2023 menunjukkan bahwa fenofibrate mungkin memberi efek kecil atau tidak ada pada pasien diabetes yang suspek dan sudah terdiagnosis retinopati diabetes. Di sisi lain, uji klinis lebih baru menunjukkan bahwa fenofibrate efektif menghambat perburukan retinopati diabetes pada pasien diabetes dengan perubahan retina tingkat awal.

Uji klinis acak terkontrol multisenter lebih lanjut dengan jumlah sampel lebih besar masih diperlukan sebelum kesimpulan yang lebih pasti bisa ditarik. Uji klinis di masa depan juga sebaiknya membandingkan fenofibrate dengan komparator aktif, seperti golongan statin yang lebih umum digunakan pada kelompok pasien ini.

Referensi