Hasil hitung jenis leukosit seringkali membingungkan untuk diinterpretasi, salah satunya hasil berupa shift to the left pada neutrofil. Bagaimana kita menginterpretasikan hasil tersebut?
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh kita dalam melawan benda asing dari luar tubuh. Perhitungan leukosit total dan hitung jenis leukosit menjadi bagian pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan ini akan dilakukan apabila pasien mengalami beberapa tanda dan gejala dari infeksi atau inflamasi seperti:
- Demam
- Nyeri pada bagian tubuh
- Nyeri kepala
- Tanda dan gejala spesifik lainnya, tergantung lokasi dari infeksi atau inflamasi
Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis suatu penyakit dan memonitor akan sebuah penyakit atau kondisi yang dapat mempengaruhi nilai satu atau lebih dari jenis leukosit dengan melihat jumlah dari sel darah putih, apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai normal/referensi yang ada. Sebagai contoh hitung jenis leukosit dapat menjadi alat bantu dalam mendiagnosis kondisi berikut:
- Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit
- Inflamasi
- Alergi atau asma
- Gangguan imunitas (penyakit autoimun, imunodefisiensi)
Leukemia (misalnya leukemia granulositik kronis, atau leukemia limfositik kronis)
- Sindrom mielodisplasia
- Keganasan mieloproliferatif[1]
Referensi Normal Hitung Jenis Leukosist
Ada 5 jenis sel darah putih yang biasa dikenal dalam pemeriksaan hitung jenis yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.[1] Hasil dari hitung jenis leukosit akan dilaporkan sebagai nilai absolut dari 5 jenis sel darah putih atau dalam bentuk persentase dari jumlahnya.
Nilai absolut didapat dengan cara mengalikan nilai total leukosit dengan persentase dari tiap-tiap jenis sel. Dalam bentuk persentase, nilai referensi dari hitung jenis leukosit yang dijelaskan di Tabel 1.
Tabel 1 . Nilai Referensi dari Hitung Jenis Leukosit
Hitung Jenis | Nilai Absolut | Presentase (%) |
Neutrofil | 5–7.5 x 10⁹/L | Metamielosit: 0% Batang: 0-10% Segmen: 51-67% |
Limfosit | 5–3.5 x 10⁹/L | 21-35% |
Monosit | 2–0.8 x 10⁹/L | 4-8% |
Eosinofil | 04-0.4 x 10⁹/L | 2-4% |
Basofil | 01-0.1 x 10⁹/L | 0-2% |
Leukosit Total | 00-11.0 x 10⁹/L | - |
Sumber: dr. Roshni Manwani, 2021.[1-3]
Kondisi yang Mempengaruhi Leukosit
Beberapa penyakit yang memicu respon sistem imun akan membuat satu atau beberapa jenis dari sel darah putih meningkat atau menurun. Kondisi lainnya yang mempengaruhi produksi dari leukosit di sumsum tulang atau usianya dalam sirkulasi juga akan menimbulkan kenaikan atau penurunan dari jumlah leukosit.
Perbedaan nilai hitung jenis ini biasanya diikuti dengan kelainan pada hasil pemeriksaan lainnya yaitu pada pemeriksaan apusan darah tepi, biopsi sumsum tulang, analisis kromosom, atau immunophenotyping. Nilai abnormal juga bisa terjadi pada penggunaan steroid jangka panjang atau paparan bahan kimia toksik seperti insektisida.
Pada beberapa kasus, bentuk imatur atau abnormal dari sel darah putih dapat muncul dalam peredaran darah dan ikut terhitung dalam nilai hitung jenis. Bentuk imatur yang ada yaitu metamielosit, mielosit, promielosit, atau blas. Sebagai konfirmasi diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa apusan darah tepi atau biopsi sumsum tulang.[1]
Sebagai sel darah putih yang paling banyak beredar di dalam darah, perubahan jumlah (pergeseran nilai) dari neutrofil menggambarkan sebuah proses infeksi atau inflamasi yang sedang terjadi. Neutrofil atau yang biasa disebut leukosit polimorfonuklear (PMN) memiliki beberapa fase dalam proses pematangannya.
Penggambaran dari proses pematangan ini diatur dengan sel muda di sisi kiri, dan mengalami pematangan ke sisi kanan (mulai dari mieloblast, promielosit, mielosit, metamielosit, sampai ke neutrofil non segmen/band dan neutrofil tersegmentasi). Oleh karena itu, semakin ke kiri maka sel yang terlihat akan semakin muda. Sebaliknya, semakin ke kanan maka sel matanglah yang terlihat.
Neutrofil akan dilepaskan dari sumsum tulang sebagai neutrofil imatur yang memiliki ciri inti sel tidak bersegmen atau inti menyerupai bentuk batang. Peningkatan jumlah dari sel ini dalam sirkulasi menunjukan respon tubuh dalam melawan infeksi (“left shift” atau “shift to the left”).
Neutrofil muda kemudian akan teraktivasi saat terekspos patogen, sehingga inti sel akan mengalami segmentasi karena terjadinya peningkatan transkripsi gen di dalam sel.[1,3,4]
Shift to the Left dan Shift to the Right
Pergeseran nilai leukosit, dapat terlihat pada pemeriksaan hitung jenis dengan melihat nilai dari neutrofil dengan membandingkan antara neutrofil yang imatur/muda dengan yang matur/matang. “Shift to the left” merupakan sebuah istilah yang menunjukan adanya peningkatan dari jumlah sel darah putih muda (less-mature bands atau batang) atau imatur (metamielosit) yang dilepaskan ke peredaran darah. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah neutrofil inti batang, dari nilai referensi. Biasanya kondisi ini dapat muncul pada infeksi atau inflamasi. Sebaliknya, peningkatan jumlah sel darah putih matur (inti sel sudah tersegmentasi) dikenal dengan “Shift to the right”. Dalam hal ini, jumlah neutrofil inti segmen meningkat dari nilai referensi.
Infeksi Akut
Proses perjalanan infeksi akut akan meningkatkan pelepasan sel darah putih, secara umum diawali dengan neutrofil yang imatur (“shift to the left”) lalu yang sudah matang. Semakin tinggi kejadian “shift to the left” (nilai neutrofil imatur meningkat) menandakan bahwa infeksi yang sedang terjadi semakin berat, karena tubuh berusaha melawan sehingga semakin banyak sel-sel muda yang dilepaskan.
Penurunan hitung jumlah leukosit total yang diikuti dengan peningkatan jumlah neutrofil yang matur (“shift to the right”) menunjukan adanya proses penyembuhan dalam perjalanan suatu penyakit. Sebaliknya, peningkatan kejadian “shift to the left” yang diikuti dengan penurunan jumlah dari hitung jenis leukosit total menunjukan adanya penurunan dari kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Kondisi ini biasanya memiliki prognosis yang buruk.
Faktor Obat
Perlu menjadi perhatian bahwa proses ini juga dapat terjadi pada penggunaan obat glukokortikoid seperti dexamethasone, methylprednisolone, dan prednison. Obat ini bekerja menghambat inflamasi dan respon imun, dan inisiasi kerja obat akan menyebabkan terjadinya peningkatan hitung jenis leukosit dan kondisi left shift.
Namun demikian, kondisi left shift yang disebabkan oleh penggunaan glukokortikoid lebih rendah kejadiannya dibandingkan dengan yang biasa muncul pada infeksi khususnya bakterial.[7]
Penyebab Lainnya
Kondisi lainnya yang menyebabkan “shift to the left” adalah terjadi gangguan pada sumsum tulang yang memproduksi sel darah putih secara berlebihan sehingga sel darah putih yang masih muda (metamielosit) dilepaskan ke peredaran darah sebelum waktunya, seperti pada kasus leukemia atau kanker darah. Penyebab lainnya adalah penggunaan obat kemoterapi atau terjadinya perdarahan.[1,3,4,6]
Kesimpulan
Kesimpulannya, apabila seseorang mengalami tanda atau gejala dari inflamasi atau infeksi maka diperlukan pemeriksaan darah rutin sebagai salah satu alat yang membantu dalam penegakan diagnosisnya. Komponen hitung jenis leukosit dalam pemeriksaan ini, dapat menjadi alat referensi penyebab penyakit (leukositosis atau leukopenia) dan monitoring perjalanan dari suatu penyakit.
Pergeseran leukosit akan terlihat dari nilai absolut atau persentase neutrofil inti batang dan segmen, dan membandingkannya dengan nilai referensi yang ada untuk menilai apakah terjadi peningkatan atau penurunan nilai.
Pergeseran leukosit akan menggambarkan kondisi akut atau perburukan kondisi berupa kejadian “shift to the left” atau proses penyembuhan sedang berlangsung dengan kejadian “shift to the right”.
Walau demikian, perlu diingat bahwa hasil pemeriksaan “shift to the left” ini tidak bersifat spesifik dan diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebabnya, baik karena infeksi maupun penyebab lain.
Direvisi oleh: dr. Roshni Manwani