Alo Dokter, izin bertanya. Seorang user mengaku menemukan secara tidak sengaja obat di atas dari tas suaminya. User tampaknya sangat polos ketika saya...
Bagaimana menjelaskan kepada seseorang yang menemukan obat terapi HIV pasangan namun tidak mengetahui kegunaan obat tersebut - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana menjelaskan kepada seseorang yang menemukan obat terapi HIV pasangan namun tidak mengetahui kegunaan obat tersebut
Alo Dokter, izin bertanya. Seorang user mengaku menemukan secara tidak sengaja obat di atas dari tas suaminya. User tampaknya sangat polos ketika saya menyebutkan bahwa obat tsb adalah obat HIV. Apakah Saya harus menjelaskan pada istrinya kalau penyakit ini kemungkinan besar ditularkan melalui hubungan seksual atau kecelakaan jarum suntik?
Apakah ada teknik yang bisa dokter bagi untuk memberitahukan info sensitif ini kepada user?
Mencoba ikut diskusi mengenai hal ini ya, Dok. Saya rasa ini topik yang menarik karena kadang di tempat praktik pun bs saja kita jumpai.
Saya sendiri merasa dilematis ya, terlebih karena di dalam chat dan bukan Dokter yang memeriksa pasien secara langsung. Sebuah studi di cina tahun 2008 juga sempat membahas hal ini, dimana juga dibahas antara privacy pasien vs memberitahukan keluarga/pasangan (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2711518/). Dari studi 2008 tersebut ditambah studi th 2015 mengenai hal yang sama (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26616129/)
, didapatkan bahwa keluarga tentunya bs menjadi support system yang baik bagi ODHA.
Nah, jika mendapatkan pertanyaan tersebut dari partnernya, mungkin menurut saya bisa dijelaskan secara general dengan kalimat yang menenangkan dan tidak menstigma negatif. serta tetap arahkan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan pasangannya dikarenakan sebagaimana kita tau, pengobatan hiv merupakan jangka panjang. Mungkin bs ditambah edukasi ke user yang merupakan pasangan tsb lebih jauh jika mendapat dukungan yg baik dan pengobatan teratur, jumlah virus dalam tubuh akan bs menurun dan meningkatkan kualitas hidup pasangan. Sejauh mana edukasi yang bisa diberikan, menurut saya dapat dokter telaah dari kira2 pengetahuan awal dan cara pandang user akan hal tsb, jadi pendekatannya bisa disesuaikan kembali.
Mungkin ada rekan sejawat yang ingin menyampaikan pendapat lain atau mengoreksi?CMIIW
senoga bermanfaat :)
Alo Dok,
Setuju dok, bahwa sangat dianjurkan agar pasien berkomunikasi intens dengan pasangan/suaminya karena belum tentu obat tersebut merupakan kepunyaan suaminya. Jika memang pun benar demikian, maka istri sebagai pasangan seksual juga wajib diberitahu oleh dokter yang menangani untuk menghentikan rantai penularannya. Dalam hal ini azas non maleficence dan justice lebih ditekankan dibanding azas autonomy atau pada saat konseling pasien sudah diinformasikan bahwa edukasi terhadap keluarga/pasangan juga diperlukan mengingat manfaatnya yg jauh lebih banyak. Sangat disayangkan bila istri tidak tahu kemudian merencanakan kehamilan maka janin ya dikandung juga bisa berisiko mengalami HIV .
Ref: http://staff.ui.ac.id/system/files/users/anna.rozaliyani/publication/17._jeki_2019_tinjauan_etik_penyampaian_diagnosis_hivaids.pdf
Permenkes no 74 tahun 2014 tentang pedoman konseling HIV
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/anna.rozaliyani/publication/17._jeki_2019_tinjauan_etik_penyampaian_diagnosis_hivaids.pdf