Alo Dok coba ijin menjawab ya,

1. jika merujuk pada PNPK Tata Laksana Tuberkulosis [Link], pada pasien hepatitis akut atau simtomatik (ada gejala ikterik) maka OAT ditunda hingga hepatitis akutnya sembuh. 

Pada pasien ini perlu diperiksakan fungsi hati, bila normal dan pasien sudah sembuh bisa dirujuk ke spesialis paru untuk diberikan OAT standar. 

Jika pasien terbukti hanya membawa virus hepatitis, tidak ada bukti penyakit hepatitis kronis, hasil fungsil hati normal, dapat diberikan OAT standar. Hanya saja perlu pengawasan lebih ketat untuk antisipasi reaksi hepatoksisitas. 

2. Sebenarnya pemberian curcumin ini mungkin diberikan untuk mencegah DILI akibat OAT jadi dijadikan sebagai terapi adjuvan, tapi untuk efikasinya perlu dikonfirmasi lagi dengan penelitian yang lebih banyak. [Link]

Untuk bacaan lebih lanjut: Link 1, link 2