Alo dokter, ijin konsul dok. Pasien Laki-laki usia 65th datang ke Puskesmas dengan maksud ingin kontrol luka di kaki kirinya akibat tertusuk paku 1 bulan...
Konsul Perawatan Luka Pasien Ulkus Diabetik Pedis Sinistra - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Konsul Perawatan Luka Pasien Ulkus Diabetik Pedis Sinistra
Alo dokter, ijin konsul dok. Pasien Laki-laki usia 65th datang ke Puskesmas dengan maksud ingin kontrol luka di kaki kirinya akibat tertusuk paku 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku tertusuk paku di telapak kaki kirinya. Namun sekarang lukanya meluas dan sulit kering. 1 minggu yang lalu, pasien juga datang ke puskesmas untuk kontrol luka. Saat ini pasien tidak mengeluhkan nyeri pada kakinya. Demam (-). Jika berjalan pasien masih bisa.
Pasien mengaku sudah ke dokter dan di rontgent kakinya minggu lalu di RS namun tidak dijelaskan hasil rontgennya. Pasien hanya diberikan salep mebo, obat antibiotik metronidazol 3x 500mg, natrium diclofenac 2x 50mg dan obat diabetes yang pasiennya lupa nama obatnya. Kaki pasien saat datang ke puskesmas masih di perban. Dirumah pasien membungkus kaki kirinya dengan plastik kresek semalem 1 minggu.
PF
TTV : dbn
Status lokalis :
Ulkus ( ) regio pedis sinistra, pus ( ), edema (-)
Teraba hangat disekitar luka
CRT <2 detik
ROM bebas
Glukosa Darah Sewaktu : 221
Foto luka terlampir.
Di puskesmas saya lakukan perawatan luka dengan mengalirkan Nacl 0,9% ke atas luka,lalu dikeringkan, memberikan salep bacitracin, dan tutup luka dengan kassa steril.
Anjuran untuk pasien :
1. Luka tidak perlu di bungkus terus menerus dengan plastik. Karena akan menjadi lembab dan mempersulit penyembuhan luka. Luka harus tetap kering tidak boleh kena air
2. Kontrol rawat luka 3 hari kemudian
3. Obat antibiotik dihabiskan
4. Kompres luka dengan Nacl dan kassa steril, lalu tutup luka dengan sufratul dan kassa steril. Diulang pagi - siang - sore. (Pasien beli di apotik luar)
Pertanyaan :
1. Bagaimana perawatan luka basah yang benar seperti kasus ini?
2. Apakah perlu salep antibiotik? Atau antibiotik sistemik sudah cukup?
Terima kasih
Alo dokter, ijin konsul dok. Pasien Laki-laki usia 65th datang ke Puskesmas dengan maksud ingin kontrol luka di kaki kirinya akibat tertusuk paku 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku tertusuk paku di telapak kaki kirinya. Namun sekarang lukanya meluas dan sulit kering. 1 minggu yang lalu, pasien juga datang ke puskesmas untuk kontrol luka. Saat ini pasien tidak mengeluhkan nyeri pada kakinya. Demam (-). Jika berjalan pasien masih bisa.
Pasien mengaku sudah ke dokter dan di rontgent kakinya minggu lalu di RS namun tidak dijelaskan hasil rontgennya. Pasien hanya diberikan salep mebo, obat antibiotik metronidazol 3x 500mg, natrium diclofenac 2x 50mg dan obat diabetes yang pasiennya lupa nama obatnya. Kaki pasien saat datang ke puskesmas masih di perban. Dirumah pasien membungkus kaki kirinya dengan plastik kresek semalem 1 minggu.
PF
TTV : dbn
Status lokalis :
Ulkus ( ) regio pedis sinistra, pus ( ), edema (-)
Teraba hangat disekitar luka
CRT <2 detik
ROM bebas
Glukosa Darah Sewaktu : 221
Foto luka terlampir.
Di puskesmas saya lakukan perawatan luka dengan mengalirkan Nacl 0,9% ke atas luka,lalu dikeringkan, memberikan salep bacitracin, dan tutup luka dengan kassa steril.
Anjuran untuk pasien :
1. Luka tidak perlu di bungkus terus menerus dengan plastik. Karena akan menjadi lembab dan mempersulit penyembuhan luka. Luka harus tetap kering tidak boleh kena air
2. Kontrol rawat luka 3 hari kemudian
3. Obat antibiotik dihabiskan
4. Kompres luka dengan Nacl dan kassa steril, lalu tutup luka dengan sufratul dan kassa steril. Diulang pagi - siang - sore. (Pasien beli di apotik luar)
Pertanyaan :
1. Bagaimana perawatan luka basah yang benar seperti kasus ini?
2. Apakah perlu salep antibiotik? Atau antibiotik sistemik sudah cukup?
Terima kasih
1. Perawatan luka untuk poin 4 sudah benar kompres luka lalu turup dengan sufratul dan kassa kering. Saran sebaiknya tiap 2-3 hari sekali saja tergantung bila rembes banyak, bisa diganti lebih sering. Ditutup lagi dengan kassa gulung jangan kena air. Jaga kebersihan kaki.
Kontrol 3 hari sekali sekalian ganti balutan. Bila ada fasilitas kultur, bisa diambil sedikit cairan slough nya untuk dinilai sensitifitas antibiotik.
2. Perlu antibiotik jangka panjang untuk gram positif juga selain metronidazole.
Bisa dengan pemberian salep (sudah dokter berikan bacitracin)
Pemakaian mebo ditunda dahulu.
Bentuk luka sudah bagus, tampak granulasi, dipertahankan dengan perawatan rutin sampai benar menutup sempurna.
Apakah penanganan tetanus sudah diberikan karena tertusuk paku.
Pasien DM2 biasa permasalahan di vascular nya (PAOD). tapi CRT kurang dari 2 detik, berarti masih bagus aliran darahbke distal.
Bisa dipastikan dengan USG doppler pembuluh darah untuk menilai kualitas vaskularisasi agar menjamin kesembuhan luka.
Pasien DM2 perlu edukasi untuk menjaga agar tidak terjadi luka di kaki (parestesia) kadang tidak sadar telah terjadi luka.
Rutin konsumsi obat diabetes sambil pengecekan GDS.
Salam.
Secara garis besar, prinsip perawatan luka meliputi hal-hal berikut :
1. Kontrol infeksi
2. Kontrol eksudat
3. Jaga kelembaban
4. Kendalikan faktor komorbid
Upaya mengontrol infeksi dapat dilakukan secara lokal pada area luka (misalnya salep antibiotik atau pilihan modern wound dressing yang mengandung DACC) maupun sistemik (antibiotik oral/intravena).
Upaya mengontrol eksudat dapat dilakukan dengan mekanisme absorben, mulai dari yang paling sederhana seperti kassa, hingga pilihan modern wound dressing seperti foam dressing)
Upaya menjaga kelembaban antara lain bisa dengan memberikan ointment berkala.
Jika luka "becek"/eksidatif maka dibuat lembab dng menyerap eksudat melalui berbagai pilihan dressing. Jika luka cenderung kering, maka lembabkan dng pilihan dressing seperti salep.
Jika ada faktor komorbid seperti diabetes mellitus, maka pastikan gula darah pasien terkontrol. Atau terdapat hipoalbuminemia, maka perlu koreksi albumin. Jika pasien dlm kondisi malnutrisi, juga upayakan perbaikan nutrisi.
Pada prinsipnya, kita membantu mengawal luka untuk menyembuh dengan cara-cara tersebut.
Evaluasi luka secara rutin diperlukan krn penyembuhan luka sifatnya dinamis sehingga perlakuannya utk tiap fase tentu akan berbeda.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut dan mengacu pada panduan algoritma perawatan luka (eksudatif/terinfeksi/nekrotik), maka luka akan dapat menyembuh dengan baik.
Jika ada kesulitan ditangani di Puskesmas, tentu boleh merujuk ke dokter Spesialis Bedah setempat. Terutama utk kasus luka kronik yang kemungkinan sudah memerlukan tindakan surgical debridement dan penutupan luka spt skin graft/flap.
Semoga infonya bermanfaat.
Untuk pengguanaan antibiotik, saya lebih suka antibiotik topikal. Bila ada kultur, jauh lebih baik.
Untuk pengguanaan antibiotik, saya lebih suka antibiotik topikal. Bila ada kultur, jauh lebih baik.