Alo dokter!Seiring dengan konsultasi yang dilakukan baik dalam Chat Bersama Dokter maupun pemeriksaan langsung, tidak jarang kita temui kasus yang standar...
Memberi Edukasi Sebelum Merujuk - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Memberi Edukasi Sebelum Merujuk
Alo dokter!
Seiring dengan konsultasi yang dilakukan baik dalam Chat Bersama Dokter maupun pemeriksaan langsung, tidak jarang kita temui kasus yang standar kompetensinya sudah harus ditangani oleh sejawat dokter spesialis. Pada Chat Bersama Dokter, terdapat pula fitur rekomendasi rujukan yang dapat dokter gunakan sesuai dengan kondisi pasien. Namun, bagaimana sikap yang sebaiknya kita lakukan dalam pelayanan konsultasi online sebelum merujuk?
Walaupun bukan termasuk standar kompetensi, setidaknya kita bisa mendalami dahulu keluhan yang dialami oleh pasien, secara singkat bisa dimulai dari riwayat penyakit sekarang, penyakit dahulu dan pengobatan yang sudah dilakukan. Dari informasi yang sudah didapatkan melalui anamnesis, dokter bisa menyampaikan informasi yang relevan terhadap kemungkinan diagnosis, home management dan warning sign. Tentu dengan adanya informasi awal, dokter bisa menentukan rujukan mengarah pada kondisi gawat darurat atau mengarah pada spesialis dengan bidang keilmuan sesuai kemungkinan diagnosis pasien.
Hal ini menjadi esensial, karena dimata pasien, dokter tentunya memiliki pengetahuan medis yang mumpuni dan terpercaya. Sehingga, pemberian informasi mengenai keluhan menjadi berharga agar pasien dapat lebih awas terhadap kondisi yang dialaminya.
Bagaimana menurut rekan sejawat sekalian dalam merujuk pasien saat konsultasi online? Apakah dokter memiliki pengalaman atau ingin sharing terkait hal tersebut?
Namun setidaknya jgn men-judge keluhan tsb sebagai suatu keganasan/ kanker/ neoplasia ya, bahkan suspek sekalipun. Krn di mindset masyarakat, mengatakan hal yg demikian sama artinya bagi mereka seperti sudah akhir hayatnya saja sbg penyakit yg tdk bisa diobati lagi. dia jadi tidak bisa tidur, kepikiran, stress yg berkepanjangan, dan bahkan tidak mau berkonsultasi kembali ke spesialis yg dituju..
Namun setidaknya jgn men-judge keluhan tsb sebagai suatu keganasan/ kanker/ neoplasia ya, bahkan suspek sekalipun. Krn di mindset masyarakat, mengatakan hal yg demikian sama artinya bagi mereka seperti sudah akhir hayatnya saja sbg penyakit yg tdk bisa diobati lagi. dia jadi tidak bisa tidur, kepikiran, stress yg berkepanjangan, dan bahkan tidak mau berkonsultasi kembali ke spesialis yg dituju..
Saya setuju juga dengan dr. Reynaldi bahwa walaupun kita akan merujuk ke spesialis, terlebih dahulu harus menggali informasi dan edukasi dng baik.