ALO Dokter, izin ikut berdiskusi yah. Menurut sumber yang saya baca, pemberian antibiotik profilaksis pada perawatan luka masih kontroversial karena berisiko menyebabkan resistensi antibiotik. 

Berdasarkan rekomendasi WHO, antibiotik hanya diberikan pada luka yang berisiko tinggi terinfeksi, seperti luka robek lebih besar dari 5 cm, luka tembus, trauma abdomen, multiple fracture, luka dengan kerusakan jaringan yang parah, serta pada luka pada area berisiko seperti tangan dan kaki. Antibiotik profilaksis yang bisa digunakan dapat berupa penicillin G dan Metronidazole. Memang sebaiknya pemilihan antibiotik disesuaikan dengan kemungkinan patogen penyebab infeksi serta sejarah dan pola resistensi antibiotik di Indonesia. Pemberian antibiotik oral empirik harus dipertimbangkan pada infeksi nonsuperfisial yang sedang hingga berat. Sedangkan, infeksi luka sedang hingga berat pada pasien yang imunokompromais biasanya memerlukan antibiotik parenteral.

Selengkapnya mengenai penggunaan antibiotik profilaksis dalam manajemen luka bisa dibaca di artikel berikut ya Dok: https://www.alomedika.com/perlukah-antibiotik-profilaksis-diberikanpada-luka