Alo Dokter.

Ada dok, opsi obat untuk penatalaksanaan abortus inkomplet jika pasien tidak bersedia menjalani kuretase. Obat yang paling umum digunakan adalah misoprostol, yang dapat diberikan secara tunggal atau setelah pemberian mifepristone. Misoprostol bekerja dengan menginduksi kontraksi rahim untuk mengeluarkan sisa produk konsepsi.

Sebagai tambahan, opsi lain yang bisa dipertimbangkan adalah penatalaksanaan ekspektatif, yaitu menunggu jaringan kehamilan keluar secara alamiah. Metode ini juga bisa menjadi pilihan pertama jika tidak ada kontraindikasi.

Penting untuk memastikan pasien tidak memiliki kontraindikasi untuk penatalaksanaan medikamentosa atau ekspektatif, seperti ketidakstabilan hemodinamik atau perdarahan yang sangat berat.

Saat ini, kuretase tajam tidak lagi direkomendasikan untuk penanganan abortus Dok. POGI dan WHO merekomendasikan AVM (aspirasi vakum manual) sebagai tata laksana.

Selengkapnya untuk tata laksana abortus: https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/abortus/penatalaksanaan dan berikut untuk penjelasan terkait rekomendasi terbaru WHO dan POGI dalam penanganan abortus: https://www.alomedika.com/cme-skp-dilatasi-kuretase-tidak-direkomendasikan-untuk-evakuasi-intrauterin

Semoga membantu, Dok