Begitu dulunya kita sangat asing dengan istilah telemedicine. Sebuah konsep yang berakar dari kemudahan akses. Sekarang masyarakat bisa mengakses layanan konsultasi kesehatan dalam genggaman mereka melalui gawai yang mereka miliki seperti aplikasi ALODOKTER yang sepanjang pengetahuan saya merupakan salah satu pionir layanan ini di Indonesia. Mereka bisa bertanya apa saja mengenai keluhannya, penyakitnya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa upaya pencegahannya. Entah seberapa besar dan pesat perkembangan telemedine kedepannya. Jika berkaca dari perkembangan pasca pandemi COVID, mengatakan bahwa telemedicine akan merevolusi bentuk pelayanan kesehatan bukanlah sebuah kemustahilan.

Sekarang perkembangan telemedicine begitu masif terjadi. Banyak sejawat kita yang sangat antusias menjadi bagian dari telemedicine tersebut. Bahkan ternyata IDI pun memberikan nilai SKP kepada sejawat yang melakukan praktik telemedicine tersebut. Ini mengindikasikan bahwa IDI pun telah menyadari bahwa kedepannya telemedicine ini akan menjadi bagian utama dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Stigma yang melekat pada kita sebagai "manusia setengah dewa" perlahan namun pasti sudah mulai terkikis meskipun kita sadari atau tidak. Gelombang perubahan itu sangat terasa hempasannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Masyarakat sekarang-meskipun masih dalam lingkup yang kecil dan terbatas- menginginkan kemudahan dan kecepatan akses layanan semaksimal mungkin termasuk dalam layanan kesehatan yang diterimanya. Maka tak heran sekarang rumah sakit berlomba-lomba memberikan pelayanan paripurna satu pintu kepada golongan masyarakat tersebut. Banyak rumah sakit memberikan berbagai macam nama untuk layanan paripurna yang memanjakan pasien tersebut. Ada yang mengatakan pelayanan eksekutif, pelayanan eksklusif, pelayanan satu pintu dan lain sebagainya.. apapun nama yang diberikan tersebut intinya adalah memberikan kemudahan pelayanan kesehatan sesuai dengan tuntutan zaman.

Pertanyaan besar dari celotehan saya diatas adalah: "seberapa siap kita menjadi bagian dari perubahan tersebut?"

Ini adalah pertanyaan bukan hanya untuk saya sendiri, namun juga harus ditanyakan kepada relung hati sejawat sekalian..

Terima kasih.

bersambung insyaAllah dengan topik lain..

Salam sejawat