Salam sejawat sekalian.Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika...
Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea
Dibalas 08 September 2024, 21:56
Anonymous
Dokter Umum
Salam sejawat sekalian.
Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika mengacu pada PPK Perdoski 2021 untuk terapi gonore masih menggunakan Cefixime 400mg sebagai pilihan utama
Mohon izin dokter sekalian untuk pencerahannya, terima kasih.
Dibuat 06 September 2024, 23:53
07 September 2024, 10:00
dr. Nugrah Cesar Cardinal Santo, Sp.DVE
Dokter Spesialis Kulit
Selamat pagi dok,
sejak CDC 2021 dlikeluarkan, memang sudah mencantumkan dosis Cefixime menjadi 800mg. PPK Perdoski 2024 terbaru mencantumkan sbb :
Terapi untuk gonore pada serviks, uretra, rektum pada dewasa dan remaja :
1. Cefixime 400mg dosis tunggal + Azitromicin 1gr per oral ATAU
2. Ceftriaxone 250mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromisin 1gr per oral dosis tunggal
Bila kegagalan terapi terjadi dengan terapi anjuran diatas dan tidak ditemukan pajanan ulang, maka diberikan terapi sbb :
1. Ceftriaxone 500mg injeksi i.m + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
2. Cefixime 800mg per oral dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
3. Gentamisin 240mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal.
Semoga bisa membantu.
sejak CDC 2021 dlikeluarkan, memang sudah mencantumkan dosis Cefixime menjadi 800mg. PPK Perdoski 2024 terbaru mencantumkan sbb :
Terapi untuk gonore pada serviks, uretra, rektum pada dewasa dan remaja :
1. Cefixime 400mg dosis tunggal + Azitromicin 1gr per oral ATAU
2. Ceftriaxone 250mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromisin 1gr per oral dosis tunggal
Bila kegagalan terapi terjadi dengan terapi anjuran diatas dan tidak ditemukan pajanan ulang, maka diberikan terapi sbb :
1. Ceftriaxone 500mg injeksi i.m + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
2. Cefixime 800mg per oral dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
3. Gentamisin 240mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal.
Semoga bisa membantu.
08 September 2024, 16:05
dr. Aradhea Kumala Azizah
Dokter Umum
08 September 2024, 18:31
dr. Nugrah Cesar Cardinal Santo, Sp.DVE
Dokter Spesialis Kulit
Selamat malam dok,
Untuk Kanamisin 2gr injeksi intramuskular sudah tidak tercantum dalam CDC maupun PPK Perdoski. Hal ini disebabkan banyak ditemukan kasus NGPP sehingga Kanamisin sudah banyak ditinggalkan, tetapi syarat pengobatan pasien IMS adalah obat tersebut mudah dijangkau dan harganya tidak memberatkan pasien. Jika memang tidak ada pilihan obat2 yang tercantum di atas pada faskes dokter, Kanamisin masih bisa digunakan. Saya pun ketika PTT di daerah terpencil, karena keterbatasan obat, menggunakan Kanamisin dan hasilnya memuaskan.
Semoga bisa membantu.
Untuk Kanamisin 2gr injeksi intramuskular sudah tidak tercantum dalam CDC maupun PPK Perdoski. Hal ini disebabkan banyak ditemukan kasus NGPP sehingga Kanamisin sudah banyak ditinggalkan, tetapi syarat pengobatan pasien IMS adalah obat tersebut mudah dijangkau dan harganya tidak memberatkan pasien. Jika memang tidak ada pilihan obat2 yang tercantum di atas pada faskes dokter, Kanamisin masih bisa digunakan. Saya pun ketika PTT di daerah terpencil, karena keterbatasan obat, menggunakan Kanamisin dan hasilnya memuaskan.
Semoga bisa membantu.