Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea - Diskusi Dokter

general_alomedika

Salam sejawat sekalian.Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea

    Dibalas 30 Mei 2025, 12:32
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Salam sejawat sekalian.

    Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika mengacu pada PPK Perdoski 2021 untuk terapi gonore masih menggunakan Cefixime 400mg sebagai pilihan utama

    Mohon izin dokter sekalian untuk pencerahannya, terima kasih.

07 September 2024, 10:00
Selamat pagi dok,
sejak CDC 2021 dlikeluarkan, memang sudah mencantumkan dosis Cefixime menjadi 800mg. PPK Perdoski 2024 terbaru mencantumkan sbb :
Terapi untuk gonore pada serviks, uretra, rektum pada dewasa dan remaja :
1. Cefixime 400mg dosis tunggal + Azitromicin 1gr per oral ATAU
2. Ceftriaxone 250mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromisin 1gr per oral dosis tunggal
Bila kegagalan terapi terjadi dengan terapi anjuran diatas dan tidak ditemukan pajanan ulang, maka diberikan terapi sbb :
1. Ceftriaxone 500mg injeksi i.m + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
2. Cefixime 800mg per oral dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal
3. Gentamisin 240mg injeksi intramuskular dosis tunggal + Azitromicin 2gr per oral dosis tunggal.
Semoga bisa membantu.
08 September 2024, 16:05
Izin bertanya dokter.. apakah penggunaan injeksi kanamisin 2 gr sudah tidak dipakai lagi untuk terapi gonore?
30 Mei 2025, 12:10
Izin bertanya dokter, bagaimana dengan terapi pd kondisi yg dicurigai gonorea tapi hanya diberikan cefixime 2×200 mg dan azitromisin 2×500 mg dok? saya lihat, masih ada Sp.KK yg meresepkan seperti ini dok 🙏 Mohon arahan dok
08 September 2024, 18:31
Selamat malam dok,
Untuk Kanamisin 2gr injeksi intramuskular sudah tidak tercantum dalam CDC maupun PPK Perdoski. Hal ini disebabkan banyak ditemukan kasus NGPP sehingga Kanamisin sudah banyak ditinggalkan, tetapi syarat pengobatan pasien IMS adalah obat tersebut mudah dijangkau dan harganya tidak memberatkan pasien. Jika memang tidak ada pilihan obat2 yang tercantum di atas pada faskes dokter, Kanamisin masih bisa digunakan. Saya pun ketika PTT di daerah terpencil, karena keterbatasan obat, menggunakan Kanamisin dan hasilnya memuaskan.
Semoga bisa membantu.
08 September 2024, 21:56
Baik terimakasih banyak dokter
30 Mei 2025, 12:15
Selamat siang dr. Ismayuni,
sesuai PPK Perdoski terapi awal adalah Cefixime 400mg dan Azitromicin 1gr, itu adalah praktek standar pengobatan GO di Indonesia. Seperti pembahasan pada kasus di atas, Cefixime 800mg diberikan jika terjadi kegagalan terapi sesuai CDC 2021.
Semoga mendapatkan pencerahan.
30 Mei 2025, 12:32
baik, terimakasih ilmunya dokter 🙏