Kontroversi Kombinasi Muscle Relaxant dan Antiinflamasi Non Steroid untuk Nyeri Punggung Bawah Akut

Oleh :
Alexandra Francesca Chandra

Kombinasi muscle relaxant dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk nyeri punggung bawah akut masih kontroversial. Hal ini dikarenakan belum banyak studi yang mendukung klaim tersebut. Hingga saat ini, tatalaksana nyeri punggung bawah terutama menggunakan obat-obatan, seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS), muscle relaxant, dan opioid seperti codeine dan morfin. Terkadang obat-obatan lain juga digunakan seperti kortikosteroid sistemik, anti depresan, dan anti epilepsi. [1,2]

Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan penyebab disabilitas terbanyak di dunia. Insidens nyeri punggung bawah mencapai 58-84% dan menjadi penyebab hilangnya 4,1 juta hari kerja dalam setahun sehingga menyebabkan disabilitas yang patut diperhitungkan. Berdasarkan beberapa pedoman saat ini tatalaksana awal lebih diutamakan pada terapi non farmakologis seperti olahraga dan fisioterapi. Namun, apabila terapi non farmakologis tidak berhasil, perlu diberikan terapi farmakologis. [3]

Tatalaksana utama farmakologi untuk nyeri punggung bawah akut hingga saat ini adalah OAINS seperti ibuprofen, naproxen dan diklofenak. Namun, obat golongan muscle relaxant seperti eperisone, tizanidine, metaxalone dan baclofen juga sering kali ditambahkan untuk mengatasi gejala nyeri punggung bawah. Kenyataannya, hingga saat ini belum ada bukti jelas yang menunjukkan bahwa penambahan muscle relaxant pada terapi OAINS bermanfaat dalam mengatasi nyeri punggung bawah akut. [2,4,5]

Referensi