Microbeads Oral untuk Tata Laksana Obesitas – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami

Oral Polyphenol-based Microbeads with Synergistic Demulsification and Fat Locking for Obesity Treatment

Wu Y, Ma Q, Liu Q, et al. Cell Biomaterials. 2025. 1(3):10019. Doi: 10.1016/j.celbio.2025.100019

studilayak

Abstrak                                                           

Latar Belakang: Obesitas merupakan tantangan global kesehatan publik yang kerap menyebabkan disfungsi metabolik, dan penyakit kronis. Saat ini, intervensi gaya hidup, farmakoterapi (seperti orlistat dan semaglutide), serta operasi bariatrik merupakan tata laksana yang paling umum dilakukan.

Meski begitu, pendekatan tata laksana ini hanya memberikan efikasi yg terbatas dengan penurunan berat badan secara umum sekitar 10% dari berat badan awal. Selain itu, metode terapi tersebut juga sering mengalami penambahan berat badan kembali, efek samping terkait obat, atau komplikasi pascaoperasi. Oleh karena itu, restriksi asupan lemak merupakan salah satu solusi menjanjikan dalam mengatasi obesitas.

Metode: Pada penelitian ini, terdapat polyphenol-mediated fat-locking (PmFL) microbeads yang bisa dikonsumsi untuk tata laksana obesitas, melalui nanoengineering berbasis polifenol, yang menunjukkan adanya fungsi penangkapan dan sekuestrasi 9 derivatif lemak (lemak dan asam lemak bebas) ke saluran pencernaan, sehingga menurunkan peningkatan berat badan.

Hasil: Tikus dengan diet tinggi lemak dan diberikan PmFL microbeads mempertahankan berat badan normal setelah 30 hari dan lebih rendah secara signifikan (17,02%) dibandingkan dengan tikus yang tidak diterapi. Hal ini bersamaan juga dengan efek berkurangnya jaringan lemak, mengurangi kerusakan hepar, menurunkan kadar lemak darah dan mempertahankan metabolisme yang seimbang.

PmFL microbeads juga membiarkan lemak yang tidak terabsorbsi untuk diekskresikan bersama feses yang dienkapsulasi oleh PmFL microbeads, dan menghindari penumpukan lemak di usus maupun efek samping terkait.

Kesimpulan: Temuan ini menetapkan PmFL microbeads sebagai metode diet yang baik dan noninvasif, dengan potensi kepatuhan jangka panjang untuk mengobati obesitas dan komorbiditas metaboliknya.

Microbeads Oral untuk Tata Laksana Obesitas

Ulasan Alomedika

Obesitas adalah penyakit metabolik epidemik yang ditandai dengan adanya akumulasi energi yang berlebih. Obesitas berkaitan dengan berbagai penyakit metabolik seperti diabetes mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskular, stroke, bahkan kanker. Penatalaksanaan obesitas saat ini masih terkendala sulitnya mempertahankan penurunan berat badan, risiko efek samping jika farmakoterapi digunakan, serta risiko komplikasi jika dilakukan pembedahan.

Polifenol tanaman seperti epigallocatechin-3-gallate (EGCG) merupakan zat alami yang mengandung catechol dan galloyl moieties yang memiliki kemampuan untuk sekuestrasi dan berinteraksi dengan derivat lemak di saluran cerna. Dalam penelitian ini terdapat polyphenol-mediated fat locking (PmFL) microbeads yang dibentuk dari integrasi polifenol EGCG teh hijau dan D-alfa tokoferol (Vitamin E), yang diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan obesitas.

Ulasan Metode Penelitian

Penelitian ini mengembangkan dan mengevaluasi PmFL microbeads sebagai strategi noninvasif untuk menangani obesitas. Pendekatan ini didasarkan pada konsep bahwa penyerapan lemak di usus sangat bergantung pada proses emulsifikasi oleh asam empedu dan hidrolisis oleh lipase. Intervensi digunakan untuk mengganggu proses emulsifikasi, menangkap derivat lemak sebelum diserap, dan memfasilitasi ekskresi melalui feses.

Peneliti merancang microbeads yang terdiri dari kompleks EGCG dari teh hijau dan vitamin E, yang kemudian diintegrasikan ke dalam pembawa mikropori berbasis alginat. Kombinasi ini menghasilkan struktur amfifilik yang dapat berinteraksi dengan molekul lemak melalui ikatan hidrogen, interaksi π-π, dan gaya hidrofobik.

Pengujian in vitro dan in vivo:

Secara in vitro, microbeads diuji terhadap emulsi lemak berlabel fluoresen yang menyerupai droplet lemak intestinal. Analisis mikroskop fluoresen, dynamic light scattering, dan total organic carbon menunjukkan efisiensi pengikatan lemak mencapai 63–81%, dengan selektivitas tinggi terhadap lemak dibanding protein.

Uji eks vivo pada jaringan usus memperlihatkan penurunan permeasi asam linoleat, menandakan berkurangnya penyerapan lemak. Uji in vivo dilakukan pada tikus Sprague Dawley jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok: diet normal, diet tinggi lemak (HFD), dan HFD dengan pemberian PmFL selama 30 hari.

Parameter Luaran:

Parameter utama yang dievaluasi mencakup berat badan, profil lipid, fungsi hepar, permeabilitas intestinal, kadar sitokin inflamasi (IL-6, IL-1β), serta komposisi feses.

Ulasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menemukan bahwa PmFL microbeads secara efektif mampu menghambat penyerapan lemak di saluran cerna dan meningkatkan ekskresi lemak melalui feses tanpa menimbulkan efek samping gastrointestinal signifikan. Melalui kombinasi EGCG dan vitamin E dalam matriks alginat mikropori, microbeads ini bekerja dengan mekanisme ganda:

  • Mengganggu proses emulsifikasi lemak oleh asam empedu, sehingga lemak tidak dapat dipecah dan diserap
  • Menjebak molekul lemak dalam struktur microbeads (membentuk nanocages) untuk kemudian dikeluarkan secara aman melalui feses. Nanocages lemak supramolekular ini diintegrasikan ke dalam karier pelindung untuk meningkatkan resistensinya terhadap lingkungan asam.

Temuan Uji In Vitro:

Dalam penelitian ini dievaluasi stabilitas PmFL microbeads secara in vitro dalam melepaskan EGCG dan vitamin E di lingkungan yang serupa dengan saluran cerna. Tidak terdapat perubahan struktur secara signifikan dari microbeads dalam berbagai kondisi saluran cerna beserta cairan-cairannya. Nanocages lemak hidrofobik dari microbeads juga tetap terintegrasi dalam karier hidrofilik yang juga mendukung stabilitas komposisi microbeads.

Selain itu, dilakukan evaluasi proses pengangkutan berbagai derivat lemak dan asam lemak bebas, yang mana didapatkan efisiensi pengangkutan sebesar 63,1-81,13%. Meski demikian, pengangkutan protein masih relatif rendah dengan aplikasi pada selai kacang sebesar 10,71%, dan 14,50% untuk krim.

Kemampuan pengangkutan protein yang rendah ini dapat terjadi karena karakteristik dari PmFL microbeads yang memang didesain untuk berinteraksi dengan molekul lemak. Hidrofobisitas microbeads dan berbagai interaksi antara polifenol dan lemak meningkatkan afinitas yang lebih tinggi pada lemak, sedangkan struktur matriks dan permukaan terbatas untuk pengikatannya dengan protein.

Temuan Uji In Vivo:

Secara in vivo, pemberian PmFL pada tikus dengan diet tinggi lemak selama 30 hari terbukti menurunkan kenaikan berat badan sekitar 17%, memperbaiki profil lipid, serta mengurangi akumulasi lemak pada hati dan jaringan adiposa. Tidak ditemukan efek samping seperti diare berat atau gangguan penyerapan nutrisi lain yang biasanya muncul pada penggunaan obat antiobesitas seperti orlistat. Selain itu, PmFL tidak memengaruhi kadar glukosa darah atau integritas mukosa usus.

Pada tiga kelompok tikus yang diteliti, kelompok-kelompok tersebut menunjukkan frekuensi defekasi dan bentuk feses yang serupa. Feses pada kelompok tikus yang diberikan microbeads menunjukkan partikel kuning yang dicurigai sebagai ekskresi dari microbeads yang sudah mengabsorbsi lemak.

Kelebihan Penelitian

Studi ini menggunakan pendekatan yang inovatif secara konseptual. Alih-alih mengandalkan mekanisme farmakologis sistemik, studi ini memperkenalkan strategi lokal di saluran cerna yang bersifat nonfarmakologis, noninvasif, dan berbasis bahan alami. Pendekatan ini secara teoritis dapat menurunkan risiko efek samping sistemik dan menawarkan model baru dietary material therapy yang berpotensi aman untuk penggunaan jangka panjang.

Peneliti juga menggunakan desain eksperimental komprehensif dan berlapis, mencakup uji in vitro, eks vivo, dan in vivo dengan berbagai parameter molekuler, biokimia, dan fisiologis. Peneliti tidak hanya mengevaluasi penurunan berat badan, tetapi juga menguraikan mekanisme molekuler yang mendasari.

Kekuatan lain terletak pada pemilihan bahan. EGCG dan vitamin E merupakan senyawa alami yang telah dikenal memiliki profil toksisitas rendah dan kompatibilitas gastrointestinal yang baik. Integrasi ke dalam matriks alginat, yang juga banyak digunakan dalam aplikasi farmasi dan makanan, diharapkan dapat meningkatkan potensi translasi klinis.

Selain itu, peneliti juga melakukan uji biokompatibilitas, integritas mukosa, serta analisis histologis organ mayor. Hasil dari uji tersebut menunjukkan tolerabilitas tinggi tanpa terdeteksi adanya toksisitas, sehingga bisa menjadi dasar untuk eksplorasi klinis lanjutan

Limitasi Penelitian

Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah seluruh data in vivo diperoleh dari model hewan dengan periode observasi relatif singkat, yakni 30 hari. Model ini memang relevan untuk uji awal, namun belum tentu merepresentasikan kompleksitas fisiologi manusia, termasuk terkait metabolisme lipid, mikrobiota usus, dan respons jangka panjang terhadap intervensi diet.

Lebih lanjut, penelitian ini berfokus pada efek penghambatan penyerapan lemak dan penurunan berat badan, tetapi tidak sepenuhnya mengevaluasi dampak jangka panjang terhadap penyerapan mikronutrien larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Mengingat mekanisme kerja PmFL adalah menjebak lemak di lumen usus, ada kemungkinan efek samping kronis berupa defisiensi vitamin larut lemak atau gangguan penyerapan lemak esensial, yang belum diteliti dalam studi ini.

Selain itu, walaupun uji biokompatibilitas menunjukkan hasil baik, penelitian belum menyertakan analisis toksikologi kronik maupun farmakokinetik sistemik, termasuk potensi akumulasi bahan polifenol atau residu microbeads dalam jaringan. Karakterisasi interaksi dengan mikrobiota usus juga belum dievaluasi, yang mana ini merupakan aspek penting untuk intervensi jangka panjang di saluran cerna.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Penelitian ini masih berada pada tahap praklinik awal. Walaupun hasil pada model tikus menjanjikan, model hewan tidak selalu merefleksikan respons fisiologis manusia. Selain itu, beberapa parameter luaran yang digunakan masih bersifat surrogate endpoints, bukan clinical endpoints seperti perbaikan komorbiditas metabolik atau penurunan mortalitas.

Sebelum bisa diaplikasikan lebih lanjut, masih diperlukan uji translasi pada manusia untuk memastikan keamanan jangka panjang, efikasi, serta potensi efek gangguan penyerapan nutrien esensial. Jika terbukti aman dan efektif pada uji klinis acak manusia, penggunaan microbeads ini dapat menjadi terapi inovatif yang mengatasi keterbatasan terapi yang sudah ada sekarang.

Referensi