Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Terdapat peningkatan risiko mortalitas kardiovaskular akibat penggunaan antidepresan. Peningkatan mortalitas ini bersifat independen terhadap tingkat keparahan depresi, tetapi dipengaruhi oleh jenis antidepresan yang digunakan, serta apakah pasien sudah memiliki gangguan kardiovaskular sebelumnya.

Antidepresan merupakan salah satu obat yang banyak diresepkan di dunia. Indikasi penggunaan obat-obat antidepresan saat ini tidak lagi terbatas untuk depresi [1,2]. Obat antidepresan juga diindikasikan untuk gangguan psikiatri lainnya, misalnya gangguan cemas, gangguan obsesif kompulsif, dan nyeri neuropati. Antidepresan umumnya diberikan dalam jangka panjang sehingga menimbulkan berbagai risiko, termasuk kematian.

Penelitian mengenai risiko mortalitas yang berhubungan dengan pengobatan antidepresan biasanya dihubungkan dengan penurunan risiko bunuh diri atau self harm akibat gangguan mental yang mendasari  [3]. Coupland et al melaporkan bahwa mortalitas akibat paparan antidepresan hanya meningkat signifikan pada 28 hari pertama terapi dan menurun setelah 85 hari atau lebih [1]. Hal ini menunjukkan risiko mortalitas yang terkait dengan gangguan mental. Risiko mortalitas akibat paparan jangka panjang antidepresan perlu diteliti secara terpisah.

Referensi