Nebulisasi Cairan Salin Hipertonik pada Kasus Bronkiolitis

Oleh :
dr. Sunita

Nebulisasi cairan salin hipertonik sering dilakukan untuk tata laksana bronkiolitis tetapi sebenarnya efektivitasnya belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk mengevaluasi manfaat dan profil keamanan tindakan ini pada anak-anak yang mengalami bronkiolitis.[1]

Bronkiolitis merupakan penyakit saluran napas bawah yang paling sering ditemukan pada bayi berusia <1 tahun dan sering berkaitan dengan kejadian infeksi respiratory syncytial virus (RSV). Hingga kini, aspek diagnostik dan terapeutik bronkiolitis masih memberikan tantangan yang cukup besar bagi klinisi sebab penyakit ini belum memiliki pemeriksaan yang spesifik untuk diagnosisnya. Penatalaksanaan biasanya juga hanya bersifat suportif.[1]

Ada beberapa terapi yang umum dilakukan oleh tenaga medis untuk mengurangi gejala bronkiolitis, seperti pemberian oksigen, pemberian bronkodilator, dan nebulisasi cairan salin hipertonik. Namun, meskipun secara teoretis berbagai terapi ini dapat meredakan keparahan bronkiolitis, penggunaannya dalam praktik klinis masih belum didukung oleh bukti ilmiah yang berkualitas baik.[2]

Referensi