Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi

Oleh :
Josephine Darmawan

Napas berbunyi atau noisy breathing pada bayi sering mengalami overdiagnosis oleh dokter. Noisy breathing dapat terjadi karena berbagai mekanisme, tetapi dokter sering melakukan overdiagnosis karena berpersepsi bahwa bunyi napas tertentu merujuk pada suatu penyakit, misalnya wheezing pada asma. Overdiagnosis ini merupakan suatu masalah yang harus dihindari karena dapat meningkatkan beban biaya medis dan membuat bayi mendapatkan terapi serta risiko terapi yang sebenarnya tidak dibutuhkan.[1,2]

Noisy breathing pada bayi seringkali merupakan varian fisiologis yang disebabkan oleh ukuran cavum nasi yang masih sempit, pernafasan yang lebih dominan melalui hidung, adanya blokade oleh mukus, ataupun adanya kelebihan saliva yang menggenang di belakang tenggorok.

Namun, suara napas yang berbunyi pada bayi sering kali membawa rasa khawatir pada orang tua. Tidak jarang orang tua cemas karena bayinya mengeluarkan suara-suara tertentu, padahal tidak semua bayi yang napasnya berbunyi memiliki penyakit. Hal ini menjadikan pengetahuan akan pola dan suara napas bayi yang normal serta pendekatan diagnosis terhadap bunyi napas bayi perlu diketahui oleh dokter agar diagnosis yang diberikan tepat.[3-5]

Referensi