Efek Samping dan Interaksi Obat Meloxicam
Efek samping meloxicam terutama dapat mengenai sistem gastrointestinal dan kardiovaskuler, karena aktivitas penghambatan prostaglandin serta aktivitas tromboksan A2. Interaksi obat meloxicam dapat dengan obat-obatan kardiovaskuler, antikoagulan, kortikosteroid, serta non steroid anti inflamasi drugs (NSAID) lainnya.[5,15,17]
Efek Samping
Meloxicam termasuk golongan non steroid anti inflamasi drugs (NSAID) yang membutuhkan berbagai pertimbangan khusus dalam peresepannya. Black box warning pemberian meloxicam adalah hindari penggunaan pada orang dengan risiko gangguan kardiovaskular dan gastrointestinal. Efek samping meloxicam dapat terjadi pada berbagai sistem, yaitu:
- Gastrointestinal: nausea, vomiting, dispepsia, flatulensi, konstipasi, inflamasi, perdarahan, ulserasi, dan perforasi pada esofagus, lambung, usus halus, atau usus besar
- Kardiovaskuler: palpitasi, hipertensi, gagal jantung, edema, dan thrombotic events meliputi infark miokard atau stroke
- Saraf: sakit kepala, dizzines, dan jarang terjadi somnolen
- Hepatobilier: ikterus, dan nyeri tekan pada perut kuadran kanan
- Ginjal: renal papillary necrosis, renal insufficiency, gagal ginjal akut, hiperkalemia, sindrom nefrotik
- Integumentum: exfoliative dermatitis, Stevens-Johnson syndrome (SJS), dan toxic epidermal necrolysis (TEN)
- Hematologi: anemia dan syok hipovolemik yang disebabkan dari perdarahan lambung
Female fertile: meloxicam dapat menyebabkan penundaan ovulasi
Jika terjadi efek samping obat maka anjurkan pasien untuk menghentikan penggunaan meloxicam dan segera mencari konsultasi medis.[5,15,17]
Interaksi Obat
Interaksi obat lain bila digunakan bersama meloxicam adalah dapat meningkatkan efek samping obat.
Tabel 2. Interaksi Obat Meloxicam[5,15,17]
Obat | Interaksi |
Antikoagulan | Meningkatkan risiko perdarahan serius |
Aspirin | Meningkatkan efek samping pada gastrointestinal |
Ace Inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker (ARB), Beta Blocker | Mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal dan kemungkinan gagal ginjal akut |
Diuretik | Menurunkan efek antidiuretik |
Lithium | Menghambat sintesis prostaglandin ginjal |
Methotrexate | Menyebabkan neutropenia, trombositopenia, disfungsi ginjal |
Cyclosporine | Menyebabkan cyclosporine nephrotoxicity |
NSAID dan salisilat | Menyebabkan toksisitas pada gastrointestinal |
Pemetrexed | Meningkatkan risiko myelosuppression, toksisitas pada renal, dan gastrointestinal |
Penghambat CYP2C9 | menyebabkan tingkat meloxicam plasma yang sangat tinggi karena berkurangnya pembersihan metabolik |
Sodium polystyrene sulfonate | Menyebabkan nekrosis intestinal |
Sumber: dr. Nailla Fariq, 2021