Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Insulin Regular y2afrika 2022-01-28T10:21:28+07:00 2022-01-28T10:21:28+07:00
Insulin Regular
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Insulin Regular

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Secara farmakologi, mekanisme terapeutik utama insulin reguler adalah mengatur metabolisme glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Insulin regular merupakan injeksi yang digunakan pada pasien hiperglikemia.

Farmakodinamik

Farmakodinamik insulin reguler diawali ikatannya dengan reseptor sel alfa dan sel beta. Ikatan ini mengaktifkan efek regulasi metabolik insulin, terutama metabolisme glukosa. Regulasi metabolisme glukosa oleh insulin termasuk meningkatkan sintesis glikogen, glikolisis di jaringan otot dan lemak, serta masukan glukosa ke dalam jaringan otot dan lemak.[1,2,7]

Sebaliknya, insulin menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis, lipolisis, dan proteolisis. Insulin juga berperan dalam peningkatan sintesis protein. Insulin basal digunakan untuk penatalaksanaan hiperglikemia, baik akibat diabetes melitus tipe 2 (T2DM), diabetes mellitus tipe 1 (T1DM), hyperosmolar hyperglycemic status, ketoasidosis diabetik, hiperkalemia, maupun toksisitas obat calcium channel blockers dan beta-blockers.[1-3,7]

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik insulin reguler cukup baik. Obat melalui injeksi subkutan di area abdomen akan diabsorpsi dengan cepat dan baik. Metabolisme insulin reguler terjadi di hepar, ginjal, dan jaringan adiposa atau otot. Sedangkan eliminasi terutama di urin.

Absorbsi

Injeksi insulin subkutan langsung diabsorbsi ke sistem peredaran darah. Absorbsi paling baik terjadi bila penyuntikan di area abdomen jika dibandingkan dengan lokasi lain, seperti lengan atas, paha, maupun bokong.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kecepatan absorbsi insulin, seperti pijatan pada daerah suntikan, suhu hangat, maupun dosis yang lebih rendah. Konsentrasi puncak plasma dicapai dalam 1,5−2,5 jam setelah penyuntikan, dengan konsentrasi puncak plasma sediaan 500 IU/mL lebih rendah daripada sediaan 100 IU/ml. [1,2,7]

Distribusi

Insulin reguler beredar di plasma sebagai monomer bebas yang akan berdifusi ke dalam jaringan. Insulin dapat menembus sawar darah otak (blood-brain barrier).[1,2,7]

Metabolisme

Metabolisme insulin reguler terjadi di hepar sebanyak 50−60%, ginjal 35−45%, dan jaringan adiposa atau otot 20%. Waktu paruh biologis insulin reguler adalah 30−60 menit. [1,2,7]

Eliminasi

Eliminasi insulin reguler utamanya diperantarai oleh hepar dan ginjal. Insulin alami yang diproduksi pankreas biasanya didegradasi oleh hepar sebanyak 50−60% ke vena porta, kemudian 35−45% sisanya diekskresikan melalui urin.

Namun, insulin yang dimasukkan secara eksogen, seperti insulin reguler, memiliki profil degradasi yang berbeda di mana insulin tidak lagi melewati vena porta. Oleh karena itu, mayoritas eliminasi akan dilakukan melalui ginjal, sehingga gangguan fungsi ginjal akan menurunkan klirens insulin dan memperpanjang efeknya.[1,2,7]

Resistensi

Resistensi terhadap insulin, baik insulin endogen maupun eksogen, merupakan salah satu masalah yang telah lama ada dalam penatalaksanaan diabetes mellitus. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, antara lain:

  • Konsumsi obat tertentu, termasuk glukokortikoid dan kontrasepsi oral
  • Penyakit endokrin, seperti tirotoksikosis dan penyakit Cushing

  • Lipodistrofi terkait HIV

  • Penyebab fisiologis, seperti trauma, ketoasidosis diabetik, dan kehamilan

Belum ada laporan mengenai resistensi terhadap insulin reguler secara khusus, tetapi insulin reguler menjadi bagian dari penatalaksanaan resistensi insulin.[1,2,8]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Dr Riawati

Referensi

1. Munguia C, Correa R. Regular Insulin. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553094/
2. Donner T, Sarkar S. Insulin – Pharmacology, Therapeutic Regimens, and Principles of Intensive Insulin Therapy. In: Feingold KR, Anawalt B, Boyce A, et al., editors. Endotext. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK278938/#_NBK278938_pubdet_
3. Medscape. Insulin regular human. Medscape.com. https://reference.medscape.com/drug/humulin-r-novolin-r-insulin-regular-human-999007#5
7. Tham LS, Schneck K, Ertekin A, Reviriego J. Modeling pharmacokinetic profiles of insulin regimens to enhance understanding of subcutaneous insulin regimens. The Journal of Clinical Pharmacology. 2017 Sep;57(9):1126-37.
8. Church TJ, Haines ST. Treatment approach to patients with severe insulin resistance. Clinical Diabetes. 2016 Apr 1;34(2):97-104.

Pendahuluan Insulin Regular
Formulasi Insulin Regular

Artikel Terkait

  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Penggunaan Insulin Basal Dekade Ini
    Penggunaan Insulin Basal Dekade Ini
  • Rencana Diet Inovatif untuk Pasien Diabetes Melitus: Peran Penting Makanan Rendah Glikemik Indeks
    Rencana Diet Inovatif untuk Pasien Diabetes Melitus: Peran Penting Makanan Rendah Glikemik Indeks
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.