Kontraindikasi dan Peringatan Cyproheptadine
Kontraindikasi cyproheptadine antara lain pada ibu menyusui dan anak di bawah usia 2 tahun. Peringatan perlu diwaspadai jika cyproheptadine diberikan selama kehamilan atau pada pasien dengan gangguan fungsi hepar.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan cyproheptadine adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap cyproheptadine. Selain itu, beberapa kondisi yang tidak dianjurkan adalah:
Glaukoma sudut tertutup
Ulkus peptikum stenosis, obstruksi pyloroduodenal
- Hipertrofi prostat simptomatik, obstruksi leher vesika urinaria, predisposisi retensi urine
- Pasien yang sedang menjalani terapi serangan asma akut
- Neonatus atau bayi prematur
- Ibu menyusui
- Lansia[8,9]
Cyproheptadine juga kontraindikasi dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), karena dapat meningkatkan efek antikolinergik.[8,9]
Peringatan
Cyproheptadine dapat menyebabkan depresi saraf pusat yang bisa mengganggu status mental. Hati-hati penggunaan pada pekerjaan yang membutuhkan tingkat fokus yang tinggi, seperti berkendara atau mengendalikan mesin. Selain itu, penggunaan cyproheptadine perlu hati-hati pada pasien dengan insufisiensi ginjal, penyakit kardiovaskuler, lansia >65 tahun, dan gangguan hepar.
Insufisiensi Ginjal
Penggunaan cyproheptadine pada pasien dengan insufisiensi ginjal perlu berhati-hati, karena berisiko terjadi penurunan tingkat eliminasi obat dan metabolitnya.
Penyakit Kardiovaskuler
Penggunaan juga perlu berhati-hati pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi dan penyakit jantung iskemik. Selain itu, gunakan juga dengan hati-hati pada pasien dengan tekanan intraokular meningkat, memiliki riwayat asthma atau kondisi saluran napas kronik lain, serta pasien dengan disfungsi tiroid.
Pasien Lansia
Penggunaan pada lansia harus dihindari karena insidensi efek antikolinergik yang tinggi, dapat mengeksaserbasi kondisi saluran kemih bawah atau benign prostatic hyperplasia.
Gangguan Hepar
Cyproheptadine juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hepar. Biasanya keluhan mulai tampak dalam 1‒6 minggu pemakaian, dengan gejala berupa cholestasis atau peningkatan enzim hepar. Umumnya, kasus acute liver injury yang terjadi akibat konsumsi cyproheptadine bersifat ringan-sedang. Pada kasus ringan, cedera hepar akan sembuh dengan sendirinya setelah konsumsi dihentikan.[2,8,9,14,15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini