Pengawasan Klinis Gliquidone
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna gliquidone adalah pemantauan kadar glukosa darah karena obat ini berisiko menyebabkan efek hipoglikemia. Evaluasi terutama harus dilakukan lebih ketat pada pasien lansia dan pasien malnutrisi.[8,11]
Saat terapi diabetes mellitus tipe 2 pada pasien, pantau juga respons pasien terhadap terapi, yakni berupa perbaikan atau perburukan klinis dan kendali glukosa. Evaluasi juga kepatuhan pasien terhadap modifikasi gaya hidup dan terapi, serta ada tidaknya efek samping.[8]
Selain itu, pantau fungsi hepar secara berkala sesuai indikasi. Kerusakan hepar akibat gliquidone dapat terjadi dalam waktu 3–12 minggu setelah penggunaan, dengan gejala berupa mual, nyeri perut, ikterus, dan urine berwarna gelap. Bila hal-hal ini terjadi, obat perlu segera dihentikan.[8,11]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur