Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Natrium Bikarbonat general_alomedika 2022-04-08T12:57:04+07:00 2022-04-08T12:57:04+07:00
Natrium Bikarbonat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Natrium Bikarbonat

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Indikasi pemberian natrium bikarbonat adalah asidosis metabolik yang terjadi pada kasus gagal ginjal atau diabetes tidak terkontrol, hiperkalemia, dispepsia, serta untuk alkalinisasi urin dalam terapi intoksikasi dan overdosis. [2,3]

Asidosis Metabolik

Dosis natrium bikarbonat yang diberikan pada kasus asidosis metabolik dihitung berdasarkan rumus berikut :

  • 0,2 x berat badan (kg) x defisit basa, atau
  • 0,5 x berat badan (kg) x [24 – HCO3- serum (mEq/L)] [2]

Pada keadaan asidosis metabolik sedang, larutkan 50-150 mEq natrium bikarbonat ke dalam 1 L larutan dextrosa 5% (D5W) kemudian dapat diberikan melalui infus intravena dengan kecepatan 1-1,5 L/jam selama 1 jam pertama.

Jika status asam basa tidak dapat dipastikan, pemberian natrium bikarbonat pada pasien yang dicurigai asidosis metabolik diberikan dengan dosis 2-5 mEq/kg infus IV habiskan selama 4-8 jam (drip).

Natrium bikarbonat tablet dapat diberikan dengan dosis 325-2000 mg sebanyak 1-4 kali per hari pada kasus asidosis metabolik sedang, kondisi pasien sadar, dan mampu minum per oral. [2,3,7]

Dosis Anak

Untuk pasien anak, penghitungan dosis natrium bikarbonat adalah :

  • 0,3 x berat badan (kg) x defisit basa (mEq/L)
  • 0,5 x berat badan (kg) x [24 - HCO3- serum (mEq/L)]

Jika status asam basa tidak bisa diperoleh, maka dosis untuk anak adalah 2-5 mEq/kg infus IV selama 4-8 jam. [2,3,7]

Ketoasidosis Diabetik

Penggunaan natrium bikarbonat untuk ketoasidosis diabetik masih dalam pro dan kontra. Pemberiannya diperbolehkan bila pH darah arterial antara 6,9-7,1 dengan perfusi jaringan dan ventilasi pernapasan yang adekuat. Dosis inisial natrium bikarbonat yang dapat diberikan adalah 50 mEq dilarutkan dalam 1 L larutan yang diinginkan. [2,7]

Sampai saat ini, penelitian-penelitian mengenai pemberian natrium bikarbonat untuk kasus-kasus seperti ketoasidosis diabetik, asidosis laktat, syok septik, asidosis metabolik intraoperatif, dan henti jantung ditemukan tidak memiliki manfaat yang signifikan terhadap perbaikan klinis atau dalam menurunkan angka mortalitas. [4]

Penyakit Ginjal Kronis

Pasien penyakit ginjal kronis (PGK) umumnya mengalami asidosis kronis. Pemberian natrium bikarbonat oral bertujuan untuk mengurangi efek asidosis kronis yang dapat menimbulkan keluhan berupa kelemahan otot, mudah lelah, resorpsi tulang, hiperkalemia, gangguan homeostasis glukosa, dan penurunan berat badan akibat peningkatan pemecahan protein. Kondisi asidosis kronis juga dapat mempercepat perburukan fungsi ginjal. Penelitian pada hewan coba menunjukkan pemberian natrium bikarbonat dapat menurunkan cedera tubular ginjal dan memperlambat penurunan fungsi ginjal. [5]

Pemberian dosis natrium bikarbonat 3x500-1000 mg per hari dilaporkan mampu menurunkan risiko memerlukan dialisis. Penelitian lain juga menunjukkan natrium bikarbonat bermanfaat menurunkan progresivitas PGK. National Kidney Foundation Guidelines merekomendasikan pemberian alkali oral, termasuk natrium bikarbonat, pada pasien PGK dengan kadar bikarbonat serum <22 mEq/L. [5,8,9]

Alkalinisasi Urin

Alkalinisasi urin adalah terapi untuk membuat pH urin menjadi basa ≥7,5 dengan pemberian natrium bikarbonat yang bertujuan meningkatkan eliminasi zat tertentu pada kasus intoksikasi atau overdosis.

Dosis natrium bikarbonat untuk alkalinisasi urin adalah 50-150 mEq dilarutkan dalam 1 L D5W diberikan secara infus intravena dengan kecepatan 1-1,5 L/jam. Dosis dapat ditingkatkan hingga 100-150 mEq/L. Pilihan dosis lain yang dapat digunakan adalah 48 mEq (4 g) sebagai dosis inisial, kemudian dilanjutkan dengan dosis 12-24 mEq (1-2 g) setiap 4 jam.

Dosis disesuaikan dengan target pH urin yang diinginkan. Dosis maksimal natrium bikarbonat adalah 16 g/hari (200 mEq) pada pasien usia <60 tahun dan 8 g/hari (100 mEq) pada pasien usia >60 tahun.

Pada penelitian Cohen et al, pemberian natrium bikarbonat 48 mEq (4 g) setiap 8 jam dengan total dosis harian 144 mEq (12 g) dapat mengubah pH urin menjadi minimal 7 dalam durasi 10 jam.

Natrium bikarbonat tablet dapat diberikan dengan dosis 325-2000 mg sebanyak 1-4 kali per hari. Target koreksi pH urin ≥8 sehingga terjadi ekskresi bahan toksik (misalnya lithium atau salisilat). [2,10]

Alkalinisasi urin juga bermanfaat untuk mengurangi keluhan lower urinary tract symptoms (LUTS) dengan pH urin <6. Dosis natrium bikarbonat oral yang diberikan bisa mencapai 2x4 g per hari selama 4 minggu. [11]

Dosis Anak

Dosis untuk anak usia 0-12 tahun adalah 1-10 mEq (84-840 mg)/kg/hari per oral dibagi dalam beberapa dosis. Dosis dapat ditingkatkan hingga pH urin yang diinginkan tercapai.

Anak usia 12-18 tahun dapat diberikan dengan dosis 325-2000 mg per oral sebanyak 1-4 kali per hari. [2]

Hiperkalemia

Untuk hiperkalemia, natrium bikarbonat dapat digunakan 1 ampul natrium bikarbonat 7,5% atau setara 50 mEq, disuntikan secara bolus lambat (>5 menit) dan dapat diulang setiap 10-15 menit hingga terjadi perubahan gambaran elektrokardiografi (EKG). [2]

Henti Jantung

Dosis natrium bikarbonat untuk henti jantung adalah 1 mEq/kg IV lambat, dapat diulang dengan dosis 0,5 mEq/kg setelah 10 menit. [2]

Dispepsia

Untuk keluhan dispepsia, natrium bikarbonat dapat diminum langsung per oral atau harus dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air sebelum diminum. Obat dapat diminum setiap 4 jam hingga keluhan mereda. Dosis obat berkisar 325-2000 mg per oral diberikan 1-4 kali per hari. Natrium bikarbonat sebagai antasida hanya diperuntukkan sebagai penghilang gejala sementara dan tidak digunakan sebagai terapi jangka panjang. [2]

Referensi

2. Drugs.com. Sodium bicarbonate. https://www.drugs.com/ppa/sodium-bicarbonate.html
3. Medscape. Sodium bicarbonate. https://reference.medscape.com/drug/sodium-bicarbonate-342305#4
4. Andany MMA, Fernandez CF, Bayolo DM, Quintela EC, Montero AD. Sodium bicarbonate therapy in patients with metabolic acidosis. Scientific World Journal. 2014;2014:627673. doi: 10.1155/2014/627673
5. Dobre M, Rahman M, Hostetter TH. Current status of bicarbonate in CKD. JASN. 2015;26(3):515-523. https://doi.org/10.1681/ASN.2014020205
7. Medsafe. New Zealand data sheet: Sodium bicarbonate. https://medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/s/SodiumBicarbonateinjAFT.pdf
8. Witham MD, Band MM, Littleford RC, Avenell A, Soiza RL, McMurdo MET, et al. Does oral sodium bicarbonate therapy improve function and quality of life in older patients with chronic kidney disease and low-grade acidosis (the BiCARB trial)? Study protocol for a randomized controlled trial. Trials. 2015;16:326. doi: 10.1186/s13063-015-0843-6
9. Toniewski I, Wesson DE. Bicarbonate therapy for prevention of chronic kidney disease progression. Kidney International. 2014;85:529-535.
10. Cohen B, Laish I, Brosh-Nissimov T, Hoffman A, Katz LH, Braunstein R, et al. Efficacy of urine alkalinization by oral administration of sodium bicarbonate: a prospective open label trial. Am J Emerg Med. 2013;31(12):1703-1706. doi: 10.1016/j.ajem.2013.08.031
11. Sonmez MG, Goger YE, Ecer G, Atici A, Ozken MS, Ozturk A. Effects of urine alkalinization with sodium bicarbonate orally on lower urinary tract symptoms in female patients: a pilot study. Internation Urogynecology Journal. 2018;29(7):1029-1033.

Formulasi Natrium Bikarbonat
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
    Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
  • Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
    Peran Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia
  • Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
    Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
  • Sodium Zirconium Cyclosilicate untuk Penanganan Hiperkalemia
    Sodium Zirconium Cyclosilicate untuk Penanganan Hiperkalemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Desember 2023, 18:00
Kecepatan syringe pump untuk terapi hiperkalemia
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Dok, izin bertanya. Sp. PD di RS saya untuk hiperkalemia dengan menggunakan D40% 2 fl + insulin 10 IU dalam 50 ml menggunakan syringe pump. Untuk kecepatan...
dr.selvi hokman
Dibalas 12 Juli 2023, 20:07
Hiperkalemia pada pasien diare
Oleh: dr.selvi hokman
3 Balasan
Alo dokter. Saya mendapatkan pasien usia 23 tahun dengan diare dan muntah. Pasien juga memiliki keram dibagian kaki dan punggungnya. Kemudian dilakukan...
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2023, 15:23
Waktu pemeriksaan elektrolit ulang setelah koreksi hiperkalemia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter , izin bertanya untuk pemeriksaan elektrolit ulang setelah koreksi hiperkalemi itu berapa jam ya? Kadar kalium pasien sblm koreksi 7.1

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.