Pendahuluan Hydroxychloroquine
Hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin pada awalnya diindikasikan untuk terapi malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, P. malariae, P. ovale, dan P. falciparum yang masih sensitif terhadap hidroksiklorokuin. Indikasi lain adalah untuk terapi lupus eritematosus sistemik dan rheumatoid arthritis.[1,2]
Hydroxychloroquine merupakan obat golongan 4-aminokuinolin yang disintesis pada tahun 1946, dengan menambahkan gugus hidroksil pada klorokuin. Efek samping hydroxychloroquine yang perlu diwaspadai di antaranya berupa retinopati, perpanjangan interval QT, kardiomiopati, dan depresi sumsum tulang.[1,2]
Potensi interaksi obat bila hydroxychloroquine digunakan bersamaan dengan digoxin, antasida, dan obat-obat aritmogenik.[1,2]
Nama kimia: 2 {N (4-(7-Chloro-4quinolylamino)pentyl)--N-ethylamino}ethanol-sulfate}
Sinonim: Hidroxicloroquina, Oxichloroquine [2-4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Hydroxychloroquine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi, antineoplastik, imunosupresan, dan obat untuk terapi paliatif[5] |
Subkelas | Antimalaria, antivirus, imunosupresan[5,6] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori TGA: D[2] Kategori FDA: penggunaan selama kehamilan harus dihindari, kecuali keuntungannya melebihi risikonya[1] |
Wanita menyusui | Diekskresikan melalui ASI[1,2] |
Anak-anak | Sesuai indikasi dan aturan dosis[1,2] |
Infant | Sesuai indikasi dan aturan dosis[1,2] |
FDA | Approved[1] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini