Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Amoxicillin irfan 2022-12-27T15:00:33+07:00 2022-12-27T15:00:33+07:00
Amoxicillin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Amoxicillin

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Kontraindikasi penggunaan amoxicillin atau amoksisilin yang paling utama adalah riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap obat ini. Sedangkan peringatan penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal dan terinfeksi bakteri resisten β-laktamase.[1,2]

Kontraindikasi

Riwayat alergi, anafilaksis, atau reaksi kulit serius seperti sindrom Stevens-Johnson akibat amoxicillin atau penicillin merupakan kontraindikasi diberikan amoxicillin. Bahkan reaksi-reaksi ini mungkin dapat menyebabkan sensitivitas silang dengan sefalosporin atau carbapenem juga.[1,2,4]

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa reaktivitas silang antara penicillin dan sefalosporin dan carbapenem jauh lebih rendah daripada yang diduga sebelumnya. Oleh karena itu, pasien dengan alergi penicillin dapat diberikan antibiotik sefalosporin.[1]

Hipersensitivitas Tipe-I atau Tipe-IV

Pertimbangan penting lainnya adalah menentukan apakah alergi pasien sebelumnya merupakan reaksi hipersensitivitas tipe-I atau tipe-IV. Pasien seringkali melaporkan alergi terhadap penicillin atau amoxicillin pada masa kanak-kanak. Namun, mungkin riwayat itu merupakan reaksi hipersensitivitas yang dimediasi tipe-IV, yang sering disebabkan oleh infeksi mononukleosis. Kondisi ini bukan merupakan kontraindikasi pemberian amoxicillin selanjutnya.[1]

Reaksi hipersensitivitas yang dimediasi tipe-1 yang merupakan kontraindikasi pemberian amoxicillin selanjutnya, karena paparan berulang berisiko anafilaksis.[1]

Peringatan

Amoxicillin penggunaan waktu lama dapat berisiko pertumbuhan berlebih bakteri komensal atau jamur. Kasus superinfeksi yang harus diwaspadai adalah infeksi Clostridium difficile,  oral thrush, dan vulvovaginitis akibat infeksi jamur. Pengawasan lainnya adalah penyesuaian dosis pada pasien lansia dan/atau gangguan fungsi ginjal.[1-3,17]

Infeksi Clostridium difficile

Pengobatan antibiotik tanpa indikasi dapat mengubah flora normal usus besar, sehingga menyebabkan pertumbuhan berlebih C. difficile. Kondisi ini dikenal dengan istilah C. difficile infection (CDI), C. difficile-associated diarrhea and colitis (CDAD), atau pseudomembranous colitis.[2]

Diare dan kolitis terkait antibiotik ini telah dilaporkan pada hampir penggunaan semua antibiotik. Gejala dapat diare ringan hingga kolitis berat yang dapat menyebabkan kematian, terutama pada lansia. Jika diare memburuk selama atau setelah terapi amoxicillin, maka pertimbangkan CDAD dan hentikan pengobatan.[1-3]

Infeksi Kandidiasis

Studi meta analisis tahun 2015 terhadap bahaya umum penggunaan amoxicillin, berdasarkan 45 uji coba terkontrol plasebo acak, menemukan bahwa diare sering disebabkan oleh penggunaan amoxicillin-asam klavulanat, sedangkan kandidiasis disebabkan oleh amoxicillin dan asam amoxicillin-clavulanate.[17]

Studi ini juga menduga bahwa efek samping yang dilaporkan lebih sedikit daripada kejadian sebenarnya. Oleh karena itu, tenaga kesehatan sebaiknya mempertimbangkan bahaya dan manfaat dari terapi amoxicillin.[17]

Peringatan Pasien Lansia dan Gangguan Fungsi Ginjal

Ekskresi amoxicillin terutama melalui urine, sehingga perlu kehati-hatian saat pemberian obat untuk pasien dengan insufisiensi ginjal. Dosis untuk pasien lansia juga perlu disesuaikan karena populasi ini lebih mungkin mengalami penurunan fungsi ginjal.[1]

Peringatan Lainnya

Beberapa peringatan lainnya dalam penggunaan amoxicillin adalah:

  • Amoxicillin boleh diberikan kepada wanita hamil jika manfaat lebih tinggi daripada risiko terhadap janin
  • Amoxicillin dapat masuk kedalam air susu ibu, sehingga dapat menyebabkan sensitisasi pada bayi
  • Sediaan tablet kunyah amoxicillin dapat mengandung fenilalanin, sehingga memberikan efek samping terhadap penderita fenilketonuria[4]

Risiko Toksisitas Amoxicillin

Overdosis amoxicillin dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yaitu nefritis interstisial, oliguria, dan kristaluria. Walaupun lebih sering terjadi pada pasien anak, tetapi nefrotoksisitas dapat juga terjadi pada pasien dewasa. Gangguan ginjal ini biasanya reversibel dengan penghentian pemberian obat.[1]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

 

Referensi

1. Akhavan BJ, Khanna NR, Vijhani P. Amoxicillin. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482250/.
2. Drugs.com. Amoxicillin. Feb 2022. https://www.drugs.com/monograph/amoxicillin.html
3. Drugs.com. Amoxicillin Side Effects. Jan 2022. https://www.drugs.com/sfx/amoxicillin-side-effects.html.
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 33613, Amoxicillin. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Amoxicillin.
17. Gillies M, Ranakusuma A, Hoffmann T, et al. Common harms from amoxicillin: a systematic review and meta-analysis of randomized placebo-controlled trials for any indication. CMAJ. 2015;187(1):E21-E31. doi:10.1503/cmaj.140848

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Amoxicillin

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
  • Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif
    Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 15:13
Pemberian obat secukinumab atas indikasi ankylosing spondilitis, apa boleh dilanjutkan jika pasien sedang ISPA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin bertanyaAda pasien 30 tahun dengan diagnosa Ankylosing Spondilitis, diberikan obat Secukinumab oleh Dokter yang menangani. Namun kondisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.