Farmakologi Penicillin V
Farmakologi penicillin V sebagai antibiotik spektrum luas dengan aksi bakteriostatik dan bakterisidal. Penicillin V bekerja dengan menghambat penghambatan sintesis dinding sel bakteri.[1,3,4]
Farmakodinamik
Penicillin V merupakan antibiotik golongan penicillin generasi pertama yang bekerja dengan mengikat penicillin-binding protein (PBP), seperti enzim DD-transpeptidase. Enzim tersebut mengkatalisis sintesis peptidoglikan yang merupakan komponen penting dari dinding sel bakteri, menyebabkan gangguan sintesis dinding sel, sehingga menghambat pertumbuhan sel bakteri dan terjadi lisis sel.[3,5]
Efek bakterisidal dari penicillin V terhadap organisme sensitif dicapai ketika terdapat konsentrasi yang memadai dan paling efektif terjadi selama tahap multiplikasi aktif. Dalam konsentrasi lebih rendah, penicillin V menghasilkan efek bakteriostatik.[3,4,9]
Farmakokinetik
Penicillin V hanya tersedia dalam bentuk sediaan oral. Absorpsi terjadi cepat dan distribusi obat luas.[1,3,9]
Absorbsi
Penicillin V dapat diserap dengan cepat, namun secara tidak sempurna dari saluran gastrointestinal dengan bioavailabilitas sekitar 60-73%. Waktu untuk mencapai kadar konsentrasi plasma puncak sekitar 30-60 menit.
Absorpsi dari penicillin V dapat dipengaruhi oleh adanya makanan. Absorpsi akan lebih cepat dalam keadaan puasa dan akan berkurang pada individu dengan penyakit Celiac.[3,4,9]
Distribusi
Penicillin V terdistribusikan secara luas ke seluruh tubuh, dapat memasuki cairan pleura, perikardial, sinovial, dan juga cairan serebrospinal saat terjadi peradangan meninges. Selain itu, penicillin V juga melintasi plasenta dan disekresikan dalam ASI. Sekitar 80% penicillin V terikat pada protein plasma dalam darah.[3,4,9]
Metabolisme
Penicillin V dimetabolisme di hati melalui hidroksilasi. Beberapa metabolit dari penicillin V telah teridentifikasi, termasuk asam penicilloic yang merupakan hasil dari hidrolisis cincin beta laktam yang tidak aktif secara mikrobiologi.[3,4,9]
Eliminasi
Ekskresi penicillin V terutama pada renal, dimana 20-35% dari dosis oral diekskresikan pada urin dalam waktu 24 jam sebagai obat dan metabolit yang tidak berubah. Obat juga diekskresikan pada empedu dalam jumlah sedikit dengan waktu paruh eliminasi sekitar 30-60 menit.[3,4,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Ariyani