Pendahuluan Ciclopirox
Ciclopirox merupakan obat antifungal yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, seperti pada tinea unguium. Di Indonesia, ciclopirox tersedia dalam bentuk topikal, yakni cairan yang dioleskan pada kuku seperti kuteks.
Ciclopirox bekerja dengan menghambat sintesis enzim-dependen DNA, RNA, dan protein jamur. Mekanisme ini melibatkan pengikatan dengan ion logam seperti Fe³⁺ dan Al³⁺, yang mengganggu fungsi enzim yang memerlukan logam sebagai kofaktor, termasuk enzim yang terlibat dalam proses respirasi seluler dan membran sel jamur. Akibatnya, terjadi akumulasi racun intraseluler, seperti peroksida, yang menginduksi stres oksidatif dan akhirnya menyebabkan kematian sel jamur.
Ciclopirox telah disetujui untuk pengobatan infeksi jamur superfisial. Secara topikal, ciclopirox digunakan untuk mengobati dermatomikosis seperti tinea pedis, tinea cruris, tinea corporis, tinea versicolor, dan kandidiasis kutis. Ciclopirox dalam bentuk sampo dipakai untuk mengatasi dermatitis seboroik pada kulit kepala. Meski begitu, di Indonesia ciclopirox hanya tersedia dalam bentuk cairan kuku untuk pengobatan onikomikosis atau tinea unguium.
Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain iritasi kulit, gatal, kemerahan, dan rasa terbakar di area aplikasi. Pada kasus tertentu, pengguna juga mungkin mengalami pengelupasan kulit, kekeringan, atau perubahan warna kuku, terutama saat digunakan untuk onikomikosis. Reaksi hipersensitivitas, seperti ruam atau dermatitis kontak alergi, jarang tetapi dapat terjadi.[1-4]
Di Indonesia, ciclopirox tersedia dalam merek dagang Loprox®.[6]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ciclopirox
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Agen antifungal[3,4] |
Subkelas | Antifungal topikal[3,4] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B Kategori TGA: B3[2,5] |
Wanita menyusui | Tidak ada data mengenai keberadaan ciclopirox dalam ASI, efeknya pada bayi yang disusui, atau produksi ASI[7,8] |
Anak-anak | Keamanan dan efikasi penggunaan ciclopirox pada pasien anak usia di bawah 10 tahun belum ditetapkan[7] |
Infant | |
FDA | Approved[1,2,7] |