Farmakologi Oseltamivir
Farmakologi oseltamivir adalah sebagai antivirus penghambat enzim neuraminidase untuk infeksi virus influenza A dan B. Oseltamivir bekerja dengan menghambat enzim neuraminidase pada virus yang berfungsi untuk masuknya virus dan membantu pelepasan partikel virus yang baru terbentuk dari sel yang terinfeksi.[2-5,19]
Farmakodinamik
Oseltamivir fosfat merupakan suatu prodrug yang memerlukan proses hidrolisis di saluran cerna menjadi bentuk aktifnya yaitu oseltamivir karboksilat. Oseltamivir karboksilat menghambat enzim neuraminidase virus.
Enzim neuraminidase sendiri merupakan suatu enzim yang ditemukan pada permukaan virus. Enzim neuraminidase virus berperan penting dalam masuknya virus dan pelepasan partikel virus yang baru terbentuk dari sel yang terinfeksi. Enzim ini berperan pula pada penyebaran infeksi virus lebih jauh di dalam tubuh. Akibat penghambatan enzim ini, replikasi virus akan terganggu.[2-5,19]
Farmakokinetik
Oseltamivir diabsorpsi di saluran cerna, kemudian didistribusikan dan hanya sedikit berikatan dengan protein plasma. Oseltamivir dimetabolisme menjadi metabolit aktifnya, yaitu oseltamivir karboksilat oleh enzim esterase di dalam hepar.
Bioavailabilitas mencapai 75% dengan waktu paruh eliminasi 6-10 jam. Obat ini diekskresikan terutama melalui urin.[2,3,19]
Absorbsi
Oseltamivir dalam bentuk oseltamivir fosfat diabsorpsi dari saluran cerna setelah pemberian oral. Selanjutnya oseltamivir dikonversi oleh enzim hepatik esterase menjadi metabolit aktifnya, yaitu oseltamivir karboksilat.
Konsentrasi puncak metabolit aktifnya tercapai setelah 2-3 jam setelah obat diberikan. Setelah pemberian secara oral 75 mg dua kali sehari, konsentrasi puncak (Cmax) metabolit aktif oseltamivir adalah sekitar 350-400 ng/mL. Minimal 75% dari dosis oral yang diberikan mencapai sirkulasi sistemik sebagai metabolit aktif.
Konsentrasi plasma metabolit aktif tidak dipengaruhi makanan. Kecepatan absorpsi tidak dipengaruhi oleh kondisi yang menyebabkan perubahan pH lambung, seperti penggunaan simetidin dan antasida.[2,3,11]
Distribusi
Volume distribusi rata-rata dari metabolit aktif mencapai 23 L pada manusia. Oseltamivir dan oseltamivir karboksilat didistribusikan secara sistemik dengan konsentrasi terapeutik didapatkan di paru-paru, trakea, dan mukosa nasal.
Ikatan metabolit aktif yakni oseltamivir karboksilat ke protein plasma hanya sedikit (3%). Sementara itu, ikatan oseltamivir pada protein plasma adalah 42%; angka ini dinilai tidak cukup untuk menyebabkan displacement-based drug interaction yang signifikan.[2,3,11]
Metabolisme
Oseltamivir secara ekstensif dikonversi menjadi oseltamivir karboksilat oleh enzim esterase yang terdapat paling banyak di hati. Oseltamivir maupun oseltamivir karboksilat bukan merupakan substrat atau inhibitor sitokrom P450. Oleh karena itu, interaksi dengan obat yang dimediasi oleh enzim sitokrom P450 tidak akan terjadi.[2,3]
Eliminasi
Oseltamivir yang diabsorpsi sebagian besar (>90%) dieliminasi melalui konversinya menjadi oseltamivir karboksilat. Konsentrasi plasma oseltamivir menurun dengan waktu paruh 1-3 jam pada sebagian besar subjek setelah pemberian secara oral.
Oseltamivir karboksilat tidak dimetabolisme lebih lanjut dan dieliminasi di urin. Konsentrasi plasma oseltamivir karboksilat menurun dengan waktu paruh 6-10 jam pada sebagian besar subjek setelah pemberian oral.
Oseltamivir karboksilat dieliminasi hampir seluruhnya (>99%) melalui ekskresi renal. Ekskresi renal (18,8 L/jam) melebihi glomerular filtration rate (7,5 L/jam) yang mengindikasikan bahwa selain filtrasi glomerulus juga terjadi sekresi tubular. Kurang dari 20% dosis oral yang diberikan radiolabel dieliminasi di feses.[2,3]
Resistensi
Resistensi virus influenza terhadap oseltamivir karboksilat disebabkan oleh adanya perubahan/substitusi asam amino pada enzim neuraminidase virus dan/atau perubahan pada protein hemaglutinin.
Frekuensi resistensi virus influenza A terhadap oseltamivir ditemukan lebih tinggi pada anak-anak. Insiden resistensi yang berhubungan dengan oseltamivir terjadi pada 27-37% untuk virus influenza A/H1N1 dan 3-18% untuk influenza A/H3N2.
Insiden resistensi oseltamivir juga didapatkan pada pasien dewasa imunokompromais yang diterapi dengan oseltamivir dosis standar atau dosis ganda selama 10 hari. Frekuensi resistensi terhadap oseltamivir dan prevalensi virus yang resisten bervariasi sesuai musim dan wilayah geografis.[2,3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja