Farmakologi Isosorbid Dinitrat
Farmakologi isosorbide dinitrate atau yang dikenal dengan ISDN adalah obat ini mampu merelaksasikan serta melebarkan otot polos pembuluh darah perifer arteri dan vena.
Akibat melebarnya pembuluh darah mengakibatkan penurunan aliran darah balik ke jantung sehingga mengurangi tekanan darah diastolik ventrikel kiri jantung serta menurunkan tekanan preload.
Selanjutnya dari kesemua mekanisme tersebut akan menyebabkan relaksasi pembuluh darah arteri serta menyebabkan penurunan beberapa hal seperti tekanan sistolik arteri, mean arterial pressure dan resistensi vaskular.[1-5,7,9]
Farmakodinamik
Mekanisme kerja Isosorbid dinitrate adalah pada saat obat ini masuk ke dalam tubuh maka akan terkonversi menjadi nitrit oksida aktif yang selanjutnya akan mengaktivasi guanylate cyclase. Selanjutnya aktivasi tersebut menyebabkan peningkatan cyclic guanosine 3’5’ monophosphate (cGMP).
Akibat aktivasi cGMP tersebut menyebabkan aktivasi protein kinase yang memiliki kemampuan untuk memicu terjadinya reaksi defosforilasi miosin serat otot polos. Pada akhirnya terjadi pelepasan ion kalsium yang menyebabkan relaksasi dan vasodilatasi otot polos.[1-5,7,9]
Isosorbide dinitrate mampu meringankan gejala angina yang dirasakan pasien dengan meningkatkan aliran darah myocardial dan menurunkan kebutuhan oksigen myocardial. Ditambah lagi obat ini memiliki efek terapi tidak hanya meningkatkan kapasitas pembuluh darah vena tetapi juga arteri koroner dan arteriole.[1-5,7,9]
Dampak dilatasi vena adalah penurunan aliran balik darah ke jantung melalui mekanisme penurunan volume dan tekanan end-diastolic ventrikel kiri jantung atau yang disebut dengan preload serta penurunan tekanan dinding ventrikel jantung. Selain itu obat ini menimbulkan efek penurunan resistensi vaskular secara sistemik atau yang disebut afterload dengan mekanisme pelebaran arteriol perifer.[1-5,7,9]
Penurunan beban kerja yang disebabkan oleh obat ini menyebabkan kebutuhan oksigen myocardial menjadi berkurang. Pemberian terapi isosorbide dinitrate jangka panjang dengan interval pemberian yang sesuai dapat meningkatkan kapasitas aliran darah pada pasien yang menderita gagal jantung kongestif. [1-5,7,9]
Farmakokinetik
Isosorbide dinitrate diberikan secara oral maupun sublingual untuk pasien angina pectoris. Obat ini memiliki bioavailabilitas sekitar 25%, memiliki volume distribusi sekitar 2 hingga 4 L/kg. Isosorbide dinitrate dimetabolisme di hati. Absorbsi isosorbid oral mendekati sempurna dan kadar serum obat ini mencapai puncak 1 jam setelah ditelan.[1-5]
Absorbsi
Absorbsi isosorbid dinitrate oral setelah diminum mendekati sempurna, akan tetapi bioavaibilitasnya sangat bervariasi yakni antara 10% hingga 90%, dengan rata-rata 25%.[1-5]
Pemberian ISDN per oral dosis 5 mg diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, dan tidak tergantung adanya makanan. Walaupun demikian, sediaan sublingual dapat bekerja lebih cepat dan efektif daripada sediaan oral .
Distribusi
Distribusi isosorbide dinitrate adalah setelah diabsorpsi, volume distribusi obat ini mencapai 2 sampai 4 Liter per kg. Sedangkan clearance volume obat ini adalah 2 hingga 4 L/menit.[1-5]
Metabolisme
Metabolisme isosorbide dinitrate utamanya adalah di hati. Obat ini memiliki kadar bioavailabilitas obat ini bervariasi mulai dari 10 % hingga 90%. Sedangkan kadar serum obat mencapai maksimal setelah 1 jam obat ditelan.[1-5]
Eliminasi
Eliminasi isosorbide dinitrate adalah setelah dimetabolisme di hati, kemudian jalur eliminasinya melalui aliran darah hati. Waktu paruh obat ini adalah 1 jam serta clearance time atau waktu yang diperlukan untuk eliminasi volume distribusi obat ini adalah 2 hingga 4 liter per menit.[1-5]