Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
annisa-meidina 2025-06-02T11:37:41+07:00 2025-06-02T11:37:41+07:00
Chlordiazepoxide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Chlordiazepoxide

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Chlordiazepoxide adalah obat golongan benzodiazepin yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, gejala putus alkohol, dan sebagai premedikasi sebelum prosedur medis. Sebagai agonis reseptor GABA-A, chlordiazepoxide memperkuat efek penghambatan GABA di sistem saraf pusat, menghasilkan efek sedatif dan ansiolitik. Pada pasien dengan gejala putus alkohol, chlordiazepoxide membantu mengurangi risiko kejang dan delirium tremens.[1,2]

Chlordiazepoxide bekerja dengan meningkatkan afinitas GABA terhadap reseptor GABA-A, menyebabkan peningkatan masuknya ion klorida ke dalam neuron, yang menghasilkan hiperpolarisasi dan penurunan eksitabilitas neuron. Obat ini memiliki onset kerja yang relatif lambat dan waktu paruh eliminasi yang panjang, berkisar antara 5 hingga 30 jam. Metabolit aktifnya, seperti desmethylchlordiazepoxide, berkontribusi pada durasi kerjanya yang panjang.[3-5]

Efek samping umum dari chlordiazepoxide meliputi sedasi, pusing, kebingungan, dan gangguan koordinasi motorik. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan toleransi, ketergantungan, dan gejala putus zat jika dihentikan secara tiba-tiba. Efek paradoksikal seperti agitasi dan insomnia dapat terjadi, terutama pada pasien lanjut usia.

Walaupun jarang, reaksi hipersensitivitas dapat terjadi, seperti ruam kulit, pruritus, atau angioedema. Kasus syok anafilaktik akibat chlordiazepoxide juga telah dilaporkan meskipun sangat jarang. Perlu juga diketahui bahwa chlordiazepoxide memiliki interaksi dengan depresan saraf pusat lain, seperti alkohol dan antihistamin sedatif, yang dapat meningkatkan risiko depresi pernapasan.[9,13,17,18]

Di Indonesia, sediaan tunggal chlordiazepoxide tersedia dalam bentuk generik. Sediaan kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide ada dalam merek dagang Clixid® dan Braxidin®.[10]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Chlordiazepoxide

Perihal Deskripsi
Kelas Benzodiazepin (Anxiolitik)[9,11,12]
Subkelas 1,4-benzodiazepin[11,12]
Akses Resep[9,11]
Wanita hamil

Kategori FDA: D[9,19]

Kategori TGA: C[20]

Wanita menyusui Chlordiazepoxide diekskresikan dalam ASI[9]
Anak-anak Efikasi dan keamanan pada anak usia di bawah 6 tahun belum diketahui[9]
FDA

Approved[9,11]

 

Referensi

1. Olsen RW, Sieghart W. GABA A receptors: subtypes, pharmacology, and function. Pharmacol Rev. 2020;72(3):835–896.
2. Rickels K. Clinical effects of chlordiazepoxide. J Clin Psychiatry. 2021;82(2).
3. Bandelow B, et al. Efficacy of benzodiazepines in anxiety: meta-analysis. World J Biol Psychiatry. 2021;22(7):483–498.
4. Longo LP, et al. Chlordiazepoxide vs diazepam in AWS: a comparison. Alcohol Clin Exp Res. 2022;46(3):478–485.
5. Ford AC, et al. IBS and anxiolytics: evidence update. Gut. 2021;70(3):418–426.
9. ASHP. Chlordiazepoxide. 2024. https://www.drugs.com/monograph/chlordiazepoxide.html
10. BPOM. Cek BPOM. 2025. https://cekbpom.pom.go.id/
11. WHO. WHO Model List of Essential Medicines. 2023.
12. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2712, Chlordiazepoxide. 2025. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Chlordiazepoxide.
13. Ahwazi HH, Patel P, Abdijadid S. Chlordiazepoxide. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547659/
17. Regev A. Drug-induced liver injury and benzodiazepines. Clin Liver Dis. 2022;26(3):577–592.
18. Soyka M. Clinical implications of benzodiazepine interactions. N Engl J Med. 2021;384(19):1831–1839.
19. U.S. Food and Drug Administration. Pregnancy and Lactation Labeling (Drugs) Final Rule (PLLR). 2020.
20. Australian Government Department of Health. Therapeutic Goods Administration (TGA). Prescribing medicines in pregnancy database. 2023.

Farmakologi Chlordiazepoxide

Artikel Terkait

  • Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
    Efikasi Prebiotik dan Probiotik untuk Dyspepsia Fungsional
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional
    Peran Terapi Herbal Dalam Tata Laksana Terkini Dispepsia Fungsional
  • Manfaat dan Risiko Clidinium/Chlordiazepoxide Untuk Dispepsia Fungsional
    Manfaat dan Risiko Clidinium/Chlordiazepoxide Untuk Dispepsia Fungsional

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 November 2024, 10:21
Kombinasi Braxidin dan Alprazolam pada pasien dyspepsia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Apakah pada pasien dengan sakit lambung boleh diberikan braxidin disertai dengan alprazolam? Saya memiliki pasien usia 65 tahun yang rutin...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2024, 10:54
Keluhan perut kembung dan mual pada anak usia 20 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Anak usia 20 bulan bb 11kg, keluhan perut kembung, mual,belum sampai mntah, tdk mencret, bab lancar.. os masih asi.. makan minum mau..Rewel jika malam.Mohon...
dr. Gilda Ayu
Dibalas 06 Januari 2024, 10:05
Pemberian obat untuk muntah dan kembung pada balita
Oleh: dr. Gilda Ayu
3 Balasan
Halo dok izin bertanya, jika ada pasien balita dengan keluhan mual muntah/ perut kembung, bagusnya dikasih apa ya dok? mau kasih dompe tp masih maju mundur....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.