Pendahuluan Vaksin Japanese Encephalitis
Vaksin Japanese Encephalitis (JE) adalah vaksin yang bermanfaat dalam mencegah infeksi virus Japanese Encephalitis (JEV) dengan memicu sistem imun untuk menghasilkan antibodi terhadap JEV. Infeksi JEV ditularkan melalui vektor nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi. [1-3]
Di seluruh dunia, vaksin JE tersedia dalam 4 jenis, antara lain live-attenuated vaccine, inactivated vero cell-derived vaccine, inactivated mouse brain-derived vaccine, dan live attenuated chimeric vaccine dengan strain virus Beijing-1 dan SA 14-14-2. Jenis vaksin JE yang tersedia di Indonesia adalah live attenuated chimeric vaccine. [4-6]
Berdasarkan rekomendasi CDC, vaksin JE diberikan pada individu yang pindah, bepergian ke negara endemik, seperti Indonesia, dalam jangka waktu panjang (≥ 1 bulan) atau jangka pendek (< 1 bulan) dengan peningkatan risiko berdasarkan durasi perjalanan, musim, lokasi, kegiatan dan akomodasi. Menurut CDC, vaksin JE dapat diberikan pada pasien usia mulai dari 2 bulan sampai dewasa. [7]
Di Indonesia, IDAI merekomendasikan pemberian vaksin JE mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. [8]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, serum dan immunoglobulin [9] |
Subkelas | Vaksin [9] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA (Inactivated Virus Vaccine) : B [10-12] |
Wanita menyusui | Tidak ada data yang jelas apakah disekresikan ke dalam ASI [11,12] |
Anak-anak | Keamanan dan efikasi pada bayi usia di bawah 2 bulan belum diketahui [11,12] |
Infant | |
FDA | Approved [10] |