Pendahuluan Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 atau riboflavin adalah vitamin larut air yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki efek neuroprotektif pada berbagai gangguan neurologis, seperti migraine. Vitamin B2 umumnya diberikan pada pasien dengan defisiensi vitamin B2.
Defisiensi vitamin B2 dapat disebabkan karena kurangnya asupan makanan. Gejala klinis dari defisiensi baru akan muncul setelah beberapa bulan konsumsi yang tidak adekuat. Gejala defisiensi berat dari vitamin B2 meliputi cheilosis, stomatitis angular, inflamasi pada rongga mulut dan lidah, dermatitis seboroik, neuropati, dan anemia. Berbagai kondisi atau penyakit penyerta, seperti alcohol use disorder, stress, trauma, penyakit jantung bawaan (PJB), kanker, diabetes melitus, dan penyakit tiroid akan meningkatkan risiko defisiensi vitamin B2.[1-4]
Vitamin B2 memiliki nama kimia 7,8-dimethyl-10-ribityl-isoalloxazine. Formula molekulnya adalah C17H20N4O6. Sumber vitamin B2 terdapat pada makanan seperti telur, produk susu, daging, sayuran hijau, dan biji-bijian.
Vitamin B2 pertama kali diisolasi dari susu. Vitamin B2 memiliki pigmen kuning kehijauan yang menyebabkan urin berwarna kuning. belum ada efek toksik yang dilaporkan pada penggunaan dosis oral vitamin B2.[3,4]
Kadar vitamin B2 tidak rutin diperiksakan pada orang sehat. Pengukuran yang sensitif untuk mengevaluasi defisiensi vitamin B2 dilakukan dengan melihat koefisien aktivitas reduktase eritrosit glutathione (EGRAC). Hasil EGRAC ≤1,2 menunjukkan jumlah vitamin B2 yang cukup. Hasil EGRAC 1,2-1,4 menunjukkan borderline, dan > 1,4 menunjukkan defisiensi. Semakin tinggi EGRAC tidak berhubungan dengan derajat keparahan dari defisiensi. EGRAC juga tidak dapat digunakan pada orang dengan defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase.[5]
Suplemen vitamin B2 umumnya aman dikonsumsi dan jarang menimbulkan efek samping. Apabila terjadi efek samping, seperti diare atau peningkatan jumlah urin, minta pasien untuk pergi ke dokter terdekat. Pemberian vitamin B2 pada pasien dengan kolelitiasis, sirosis hepatis, atau penyakit hepar lain harus berhati-hati.[2]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Vitamin B2
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vitamin dan Mineral |
Subkelas | Vitamin |
Akses | Resep: sediaan parenteral Dijual bebas : sediaan oral |
Wanita hamil | Kategori FDA : A |
Wanita menyusui | Tidak ada data mengenai apakah diekskresikan ke dalam ASI atau tidak |
Anak-anak & Infant | Apabila diperlukan dan sesuai aturan |
FDA | Approved |