Kontraindikasi dan Peringatan Vitamin C
Kontraindikasi vitamin C, disebut juga sebagai asam askorbat, jika terjadi reaksi alergi terhadap vitamin C atau komponen lain dalam obat. Peringatan ketika akan dilakukan tes urine atau feses pada orang yang mendapat vitamin C dosis tinggi karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Kontraindikasi
Sebelum mengonsumsi vitamin C, perlu diperhatikan bahwa pengguna tidak pernah memiliki reaksi alergi pada penggunaan suplemen vitamin C atau alergi terhadap bahan inaktif dalam suplemen (seperti kacang atau kedelai). Pada pasien yang memiliki alergi terhadap sulfit juga perlu diperhatikan karena beberapa sediaan vitamin C mengandung sulfit.
Peringatan
Penggunaan vitamin C harus berhati-hati pada kondisi berikut ini:
-
Gangguan ginjal atau memiliki riwayat batu ginjal
- Penyakit genetik kelainan kadar zat besi berlebih (hemakromatosis) atau gangguan enzim (defisiensi G6PD)
- Merokok, karena merokok akan menurunkan efektivitas dari vitamin C[2,3]
Penggunaan vitamin C juga dapat mempengaruhi hasil laboratorium (termasuk di dalamnya tes glukosa urine) sehingga dapat menghasilkan hasil yang salah. Penggunaan vitamin C dalam dosis yang besar memungkinkan terjadinya hasil false negative ketika dilakukan uji glikosuria atau pada pemeriksaan uji adanya darah pada feses ketika dilakukan pemeriksaan pada pasien yang dicurigai menderita karsinoma kolon. Harap dipastikan petugas laboratorium dan dokter yang menangani pasien mengetahui pasien sedang mengonsumsi vitamin C saat melakukan pemeriksaan laboratorium ini.[2,8]
Pasien yang mendapat suplementasi vitamin C juga harus diberikan edukasi bahwa suplementasi vitamin C tidak bisa menggantikan vitamin alami dari makanan.[2]