Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa

Oleh :
dr. Chairina Azkya Noor

Penanganan pasien dewasa dengan painless jaundice termasuk menentukan  diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosis pasti, serta memilih terapi. Painless jaundice adalah ikterik tubuh tanpa disertai nyeri abdomen, nyeri tubuh, ataupun demam.[1,2]

Jaundice atau ikterus terjadi akibat hiperbilirubinemia, yaitu akumulasi yang besar dari deposit bilirubin dalam tubuh yang mencapai nilai di atas 3 mg/dL atau 51,3 μmol/L. Bilirubin merupakan hasil hemolisis hemoglobin yang diekskresikan di dalam cairan empedu. Peningkatan bilirubin bisa disebabkan akibat produksinya yang meningkat atau ekskresinya yang menurunnya. Berdasarkan lokasi gangguannya, jaundice dapat dibagi menjadi pre-hepatik , hepatik, dan post-hepatik.[1-3]

Kelainan prehepatik misalnya anemia hemolitik pada pasien malaria, gangguan hemoglobin seperti thalassemia, dan gangguan konjugasi herediter seperti sindrom Gilbert. Kelainan hepatik adalah gangguan parenkim hati contohnya  pada penderita hepatitis akibat virus, alkohol, fatty liver, autoimun, maupun karena obat-obatan. Sedangkan kelainan post-hepatik biasa dikenal dengan obstructive jaundice, misalnya karena kolelitiasis, pankreatitis kronis, karsinoma kandung empedu, atau karsinoma pankreas.[1,4]

Referensi