Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Oligospermia general_alomedika 2023-02-27T07:59:23+07:00 2023-02-27T07:59:23+07:00
Oligospermia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Oligospermia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Data epidemiologi oligospermia masih terbatas, tetapi 8–12% pria di dunia mengalami infertilitas yang berkaitan erat dengan oligospermia.

Global

Secara global, sekitar 8–12% pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas. Pada negara–negara berkembang, termasuk Asia Selatan, Afrika Sub–Sahara, Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Tengah dan Timur, dan Asia Tengah, prevalensi infertilitas pada pasangan usia subur dapat mencapai 30%.

Masalah pada pria menyebabkan sekitar 20–30% kasus infertilitas pasangan usia subur. Infertilitas pria diperkirakan lebih tinggi di wilayah Afrika dan Eropa Tengah dan Timur.[9,10]

Belum ada penelitian mengenai epidemiologi oligospermia secara global. Pada sebuah penelitian di klinik infertilitas di Abakaliki, Nigeria, 70% pria subjek penelitian yang berkonsultasi dengan pasangannya di klinik tersebut mengalami oligospermia.

Penelitian lain yang dilakukan pada 1000 pria infertil di sebuah rumah sakit di Tehran, Iran, menemukan 23% subjek penelitian mengalami oligospermia tanpa kelainan analisis sperma lain.[11,12]

Indonesia

Belum ada penelitian skala besar mengenai epidemiologi infertilitas pria maupun oligospermia dan kelainan analisis sperma lain di Indonesia.

Mortalitas

Oligospermia tidak berhubungan secara langsung dengan peningkatan risiko kematian, tetapi etiologi yang mendasari dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Hanson et al. oligospermia kemungkinan memiliki hubungan dengan risiko kanker testis.[17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

9. Vander Borght M, Wyns C. Fertility and infertility: Definition and epidemiology. Clinical biochemistry. 2018 Dec 1;62:2-10.
10. Mascarenhas MN, Flaxman SR, Boerma T, et al. National, regional, and global trends in infertility prevalence since 1990: a systematic analysis of 277 health surveys. PLoS Med. 2012 Dec 18;9(12):e1001356.
11. Ugwuja EI, Ugwu NC, Ejikeme BN. Prevalence of low sperm count and abnormal semen parameters in male partners of women consulting at infertility clinic in Abakaliki, Nigeria. African journal of reproductive health. 2008;12(1):67-73.
12. Sohrabvand F, Jafari M, Shariat M, et al. Frequency and epidemiologic aspects of male infertility. Acta Medica Iranica. 2015;53(4):231-235
17. Hanson HA, Anderson RE, Aston KI, Carrell DT, Smith KR, Hotaling JM. Subfertility increases risk of testicular cancer: evidence from population-based semen samples. Fertil Steril. 2016 Feb;105(2):322-8.e1. doi: 10.1016/j.fertnstert.2015.10.027. Epub 2015 Nov 18. PMID: 26604070; PMCID: PMC4744156.

Etiologi Oligospermia
Diagnosis Oligospermia

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Suplementasi Asam Folat dan Zinc untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
    Suplementasi Asam Folat dan Zinc untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
  • Efikasi Tamoxifen pada Infertilitas Pria
    Efikasi Tamoxifen pada Infertilitas Pria
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 03 November 2021, 11:40
Suplemen untuk memperbanyak sperma - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Dyandra Parikesit, BMedSci, Sp. U, izin bertanya dokter.Apakah ada suplemen yang dapat memperbanyak sperma? Apakah suplemen tersebut cukup baik untuk...
dr. Nurul Falah
Dibalas 16 Februari 2021, 10:21
Terapi pendukung pada oligozoospermia dengan suplemen atau makanan? - Andrologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya Prof 🙏Apakah ada suplemen atau makanan yang baik bagi pasien yang mengalami...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.