Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Perforasi Intestinal general_alomedika 2023-05-04T14:12:03+07:00 2023-05-04T14:12:03+07:00
Perforasi Intestinal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Perforasi Intestinal

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Perforasi intestinal atau perforasi usus adalah suatu celah, lubang, atau ketidaksinambungan pada dinding usus. Kondisi ini juga dapat didefinisikan sebagai lubang pada dinding usus sehingga isi usus dapat keluar ke dalam rongga abdomen dan menyebabkan peritonitis. Perforasi intestinal merupakan suatu komplikasi akibat beragam proses penyakit.[1,2]

Penyebab paling sering yaitu trauma, peradangan (apendisitis, divertikulitis, Crohn’s disease, ), infeksi (demam tifoid), keganasan (kanker kolorektal), dan obstruksi (ileus obstruktif, kanker serviks). Pada bayi prematur dapat terjadi perforasi intestinal akibat komplikasi dari kondisi necrotizing enterocolitis. Diagnosis perforasi intestinal diawali dengan keluhan gangguan pencernaan seperti nyeri perut hebat, disertai mual, muntah, dan demam. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya demam, abdomen tampak distensi, penurunan bising usus, dan nyeri tekan di hampir seluruh area abdomen. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi pemeriksaan hematologi, serta pencitraan seperti rontgen, ultrasonografi, dan CT scan abdomen.[1,2]

Deteksi awal perforasi intestinal yang dilanjutkan dengan tata laksana yang tepat dapat mencegah morbiditas mortalitas, dan juga sekuel sistemik akibat peritonitis. Tindakan utama untuk perforasi usus adalah operasi, tetapi pada beberapa pasien tanpa tanda peritonitis yang jelas cukup dilakukan observasi dan pemberian terapi penunjang.[1,2]

Referensi

1. Azer SA. Intestinal Perforation. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/195537-overview#a8
2. Hafner J, Tuma F, Hoilat GJ, et al. Intestinal Perforation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538191/

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Patofisiologi Perforasi Intestinal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pasien usia 50 tahun dengan keluhan kulit gatal adanya benjolan bergerombol keras menyebar
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin bertanya, Seorang pria dengan keluhan kulit gatal dan terdapat benjolan kecil keras apabila di garuk seperti abu abu dan menyebar di seluruh...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 13 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan September 2025! 🥰
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan September 2025 yang ceria ini, yuk simak TOP 5 artikel ALOMEDIKA berikut:  1. Perlukah Probiotik untuk Konstipasi Fungsional Anak-Anak -...
Anonymous
Dibalas 11 jam yang lalu
Bagaimana membimbing balita untuk defekasi normal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, TS sekalian....punten...Saya ketemu kasus, balita usia 2 tahun sulit utk dibimbing meneran saat defekasi....Biasanya per 2-3 hari....tapi kadang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.