Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Ruptur Esofagus general_alomedika 2023-02-07T10:31:16+07:00 2023-02-07T10:31:16+07:00
Ruptur Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Ruptur Esofagus

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan awal ruptur esofagus adalah prinsip resusitasi, sedangkan tindakan operasi dapat dibutuhkan pada kebanyakan pasien untuk meminimalisir morbiditas dan mortalitas. Penatalaksanaan awal sangat penting agar pasien mendapat perawatan yang maksimal.[3,4]

Persiapan Rujukan

Pasien dengan ruptur esofagus tidak ditangani dalam perawatan berobat jalan.  Pasien dirawat di intensive care unit (ICU) untuk dilakukan observasi sebelum tindakan operasi. Apabila rumah sakit tidak memiliki tim bedah toraks dan fasilitas memadai, pasien segera dikirim ke rumah sakit dengan tim dan fasilitas yang lebih lengkap.[2,6]

Pasien yang dicurigai mengalami ruptur esofagus, sebelum dirujuk harus dilakukan prinsip resusitasi agar tercapai kondisi yang stabil. Tindakan awal yang perlu dilakukan adalah pemberian cairan  elektrolit kombinasi dengan glukosa, karena pasien dipuasakan. Pemberian cairan diberikan dengan dosis maintenance, kemudian dipasang nasogastric tube (NGT), dan pasien dipuasakan. Pasien dapat diberikan analgetik, antibiotik, dan segera konsultasi dengan dokter bedah toraks dan tim di rumah sakit tujuan.[2,6]

Medikamentosa

Pemberian terapi medikamentosa untuk pasien ruptur esofagus adalah obat untuk mengatasi nyeri dan infeksi, serta untuk mengurangi cairan lambung.[2]

Analgesik

Obat analgesik yang diberikan harus secara injeksi, seperti analgesik golongan narkotik. Tujuan pemberian untuk segera mengontrol nyeri dan ketidaknyamanan pasien. Contoh obat yang dapat diberikan yaitu petidin dengan dosis 25−50 mg, injeksi intravena perlahan, dapat diulang setelah 4 jam.[4,16,17]

Antibiotik

Antibiotik spektrum luas diberikan untuk menghadapi infeksi bakteri aerob gram positif - gram negatif, dan bakteri anaerob. Golongan obat yang diberikan di antaranya:

  • Ampicillin clavulanate: injeksi intravena secara bolus atau tetesan perinfus selama 3−4 menit, dosis 1 gram setiap 8 jam, ditingkatkan hingga 1 gram setiap 6 jam pada infeksi yang lebih berat[12]

  • Gentamicin: diberikan jika pasien alergi ampicillin, dosis diberikan bolus intravena 2−5 mg/kgBB/hari dengan dosis terbagi tiap 8 jam[13]

  • Metronidazole: injeksi perinfus, dosis 500 mg tiap 8 jam dengan kecepatan 5 ml/menit[14]

Inhibitor Pompa Proton

Inhibitor pompa proton diberikan melalui injeksi intravena untuk mengurangi inflamasi kimiawi sekunder akibat cairan lambung. Jenis obat yang diberikan contohnya esomeprazole 40 mg sekali sehari, atau pantoprazole 20−40 mg sekali sehari.[10,15]

Pembedahan

Pada kondisi ruptur esofagus, terdapat indikasi dilakukannya tindakan bedah maupun indikasi tidak dilakukan tindakan bedah. Tergantung pada etiologi, lokasi dan besar ruptur, kondisi klinis pasien, dan penyakit komorbid. Berikut merupakan indikasi tindakan operasi:

  • Kondisi klinis tidak stabil disertai sepsis

  • Ruptur yang timbul setelah adanya muntah yang akut
  • Ruptur esofagus intraabdomen
  • Kebocoran mediastinum
  • Adanya malignansi, obstruksi, atau striktur di area ruptur
  • Tidak adanya kontraindikasi medis untuk tindakan operasi, seperti penyakit jantung koroner akut[2,8]

Sedangkan kriteria penatalaksanaan ruptur esofagus nonoperatif yaitu:

  • Ruptur intratorakal
  • Tidak ada kondisi sepsis
  • Terdapat kontraindikasi medis tindakan operasi
  • Tidak adanya kebocoran mediastinum maupun kebocoran ke organ terdekat lainnya, berdasarkan pemeriksaan contrast esophagography

  • Tidak ditemukan obstruksi, striktur, atau keganasan pada area ruptur
  • Gejala yang timbul ringan
  • Drainase dari ruptur masuk ke esofagus[2,8]

Pasien yang didiagnosis lebih awal, yaitu kurang dari 24 jam setelah kejadian ruptur, dapat dilakukan tindakan debridement untuk membuang jaringan yang rusak, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan ruptur. Pasien yang mengalami kebocoran cairan masif atau nekrosis jaringan, harus dilakukan pemasangan stenting, debridement, dan drainase dengan segera untuk menjaga fungsi struktur esofagus.[2,6,7]

Teknik operasi yang dilakukan yaitu:

  • Tube thoracostomy: membuat drainase melalui chest tube, dimana area esofagus yang ruptur akan mengalami pemulihan dengan baik apabila segera dilakukan drainase

  • Endoscopic stent placement : menutup ruptur dengan stent melalui prosedur endoskopi, dilakukan pada pasien stabil

  • Primary repair : memperbaiki struktur esofagus yang ruptur secara langsung, selain itu juga melakukan perbaikan organ sekitar yang terlibat, seperti pleura, diafragma, dan otot interkostal[2,16]

Terapi Suportif

Terapi suportif untuk pasien tidak stabil dan memiliki risiko tinggi perburukan adalah harus dirawat di ruang intensive care unit (ICU) . Dilakukan stabilisasi dan monitoring hemodinamik pasien. Tindakan yang dilakukan meliputi resusitasi cairan, nutrisi parenteral, dan tube nasogastrik. Pemasangan tube nasogastrik dilakukan agar esofagus memiliki waktu untuk penyembuhan area yang mengalami ruptur, dan tidak menambah risiko ruptur yang semakin parah. Pemberian makanan secara oral dilakukan apabila pasien sudah stabil, yaitu dibuktikan dengan pemeriksaan contrast esophagography. Pemberian antibiotik pascaoperasi diberikan selama 7−10 hari. Perawatan pascaoperasi dilakukan di ruang intensif dengan monitoring hemodinamik, kardiak, dan pernafasan. Pemeriksaan kontras dilakukan pada hari ke-5 pascaoperasi untuk menilai perbaikan esofagus.[1,4,6,8]

Referensi

1. Garas G, Zarogoulidis P, Efthymiou A, et al. Spontaneous esophageal rupture as the underlying cause of pneumothorax: early recognition is crucial. J Thorac Dis. 2014;6(12):1655-1658. doi:10.3978/j.issn.2072-1439.2014.12.04
2. Mueller DK. Esophageal Rupture. 2019. Medscape. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/425410-overview#a4
3. Kassem MM, Wallen JM. Esophageal Perforation And Tears. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
4. Lynch KL. Esophageal Rupture. 2019. Merck Manual Professional Version. Available from : https://www.merckmanuals.com/professional/gastrointestinal-disorders/esophageal-and-swallowing-disorders/esophageal-rupture
6. Triadafilopoulus G. Boerhaave syndrome: Effort rupture of the esophagus. 2020. Uptodate. Available from : https://www.uptodate.com/contents/boerhaave-syndrome-effort-rupture-of-the-esophagus
8. Ezenkwele UA. Esophageal Rupture and Tears in Emergency Medicine. 2016. Medscape. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/775165-overview#a6
10. Cross MR, Greenwald MF, Dahhan A. Esophageal Perforation and Acute Bacterial Mediastinitis: Other Causes of Chest Pain That Can Be Easily Missed. Medicine (Baltimore). 2015;94(32):e1232. doi:10.1097/MD.0000000000001232
12. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Penisilin Spektrum Luas. 2015.PIONAS. Available from : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/511-penisilin/5113-penisilin-spektrum-luas
13. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Gentamisin. 2015.PIONAS. Available from:http://pionas.pom.go.id/monografi/gentamisin
14. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Metronidazole . 2015.PIONAS. Available from:http://pionas.pom.go.id/monografi/metronidazol
15. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Penghambat Pompa Proton. 2015.PIONAS. Available from : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-1-sistem-saluran-cerna-0/13-antitukak/134-penghambat-pompa-proton
16. Iowa Head and Neck Protocols. Esophageal Perforation Treatment.2017. University of Iowa Health Care. Available from : https://medicine.uiowa.edu/iowaprotocols/esophageal-perforation-treatment
17. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Analgesik Opioid. 2015.PIONAS. Available from :
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/47-analgesik/472-analgesik-opioid

Diagnosis Ruptur Esofagus
Prognosis Ruptur Esofagus
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:02
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.