Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Erupsi Obat general_alomedika 2023-07-24T11:52:26+07:00 2023-07-24T11:52:26+07:00
Erupsi Obat
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Erupsi Obat

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Etiologi erupsi obat (drug eruption) adalah reaksi yang timbul akibat konsumsi obat-obatan. Hampir semua jenis obat dapat menyebabkan erupsi obat, terutama antibiotik. Faktor risiko erupsi obat pada penderita imunosupresi.[2,5]

Etiologi

Antibiotik merupakan salah satu jenis obat penyebab tersering. Secara keseluruhan, obat tersering yang dapat menyebabkan erupsi obat adalah ampicillin, amoxicillin, penicillin semisintetik, kotrimoksazol, dan produk darah. Beberapa obat yang banyak dilaporkan memberi reaksi serius antara lain obat antiinflamasi nonsteroid, captopril, furosemide, allopurinol, obat antikonvulsan, dan golongan sulfa.[2]

Faktor Risiko

Angka kejadian erupsi obat ditemukan lebih tinggi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pasien dengan HIV, lupus eritematosus sistemik, dan limfoma.

Pasien dengan HIV memiliki risiko 8,7 kali lebih tinggi mengalami reaksi erupsi obat dibanding populasi pada umumnya. [2] Erupsi obat juga ditemukan lebih sering pada lansia dan pada wanita.[5]

Referensi

2. Ahmed AM, Pritchard S, Reichenberg J. A Review of Cutaneous Drug Eruptions. Clinics in Geriatric Medicine. 2013 May;29(2):527–45.
5. Blume JE. Drug Eruptions: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1049474-overview

Patofisiologi Erupsi Obat
Epidemiologi Erupsi Obat
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2024, 10:26
Tatalaksana yang tepat untuk keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin diskusi saya memiliki pasien dengan keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh (Gambar 1). Keluhan dirasakan > 2 minggu. Pada pengobatan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.