Epidemiologi Furunkulosis
Data epidemiologi menunjukkan bahwa agen infeksi yang paling sering menyebabkan furunkulosis adalah Staphylococcus aureus. Pasien laki-laki lebih berisiko untuk mengalami furunkulosis.
Global
Infeksi kulit dan jaringan lunak, misalnya furunkulosis, folikulitis, dan selulitis, merupakan infeksi bakteri yang paling sering terjadi baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap. Namun, insidensinya secara global belum diketahui secara pasti. Hal ini mungkin disebabkan manifestasi klinis dan lama infeksi yang variatif. Namun, diperkirakan sekitar 10–20% populasi global merupakan karier Staphylococcus aureus.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)