Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Miliaria general_alomedika 2022-11-18T11:23:05+07:00 2022-11-18T11:23:05+07:00
Miliaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Diagnosis Miliaria

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Diagnosis miliaria dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang berupa dermoskopi dan biopsi berguna untuk kasus miliaria yang gambarannya tidak khas dan menyerupai lesi kulit akibat penyakit lain.

Anamnesis

Pada anamnesis pasien miliaria, umumnya didapatkan keluhan muncul bintil-bintil di daerah leher, batang tubuh, punggung dan daerah yang banyak berkeringat seperti ketiak. Miliaria dapat asimtomatik seperti pada miliaria kristalina dan profunda atau bisa disertai rasa gatal hebat seperti miliaria rubra.[1]

Miliaria kristalina umumnya timbul pada neonatus beberapa hari setelah lahir, terutama di hari ke-6 dan 7. Miliaria kristalina juga sering kali muncul sebagai gejala penyerta demam atau pada luka bakar akibat tersengat matahari. Miliaria kristalina umumnya dapat menghilang secara spontan setelah 24 jam, sedangkan miliaria rubra akan menetap lebih lama dan gejala akan semakin hebat saat berkeringat.[2,6,10]

Pada anamnesis tanyakan pula jenis pekerjaan dan aktivitas pasien yang berhubungan dengan faktor risiko. Riwayat penyakit dahulu juga penting untuk ditanyakan. Pasien miliaria profunda biasanya memiliki riwayat miliaria rubra rekuren.[1,5,9]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik kulit dapat ditemukan gambaran lesi yang berbeda-beda. Miliaria kristalina tampak sebagai vesikel superfisial dan translusen berukuran 1-2 mm. Vesikel-vesikel tersebut memiliki dinding yang tipis dan mudah pecah. Lesi miliaria kristalina tidak menunjukkan tanda peradangan. Ketika vesikel ditusuk menggunakan jarum akan keluar cairan jernih. Lesi miliaria kristalina yang sudah pecah akan memberikan gambaran deskuamasi superfisial dan tidak meninggalkan bekas luka. Daerah predileksi adalah kepala, leher, dada, ketiak, dan punggung atas.[1,2]

Lesi miliaria rubra dapat berupa papul atau vesikel eritema dengan ukuran lebih besar  dari miliaria kristalina (2-4 mm). Lesi disertai rasa gatal dan nyeri yang bertambah hebat saat berkeringat. Daerah predileksi di pasien neonatus adalah leher, ketiak, dan daerah inguinal. Daerah predileksi di pasien dewasa adalah di daerah batang tubuh dan ekstremitas yang tertutup pakaian.[1]

Lesi miliaria profunda berupa papul berukuran besar dan berwarna seperti daging. Lesi umumnya asimtomatik. Daerah predileksi adalah batang tubuh dan terkadang di ekstremitas. Lesi miliaria profunda muncul beberapa menit atau jam setelah berkeringat banyak dan dapat menghilang, digantikan dengan gambaran miliaria rubra, dalam hitungan beberapa jam setelah pasien tidak lagi berkeringat. Lesi yang menyebar luas di seluruh tubuh dapat ditemukan pada kondisi hiperpireksia.[1,12]

Anhidrosis dan hipertermia dapat ditemukan pada pasien  miliaria rubra dan profunda.  Miliaria rubra yang mengalami superinfeksi oleh bakteri dapat membentuk miliaria pustulosa.[1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding miliaria antara lain folikulitis, acne neonatorum, eritema toxicum neonatorum, dan penyakit Fox Fordyce.

  • Folikulitis: mengenai bagian folikel kulit, sedangkan miliaria jarang melibatkan bagian folikel
  • Acne neonatorum: biasanya lesi kulit dominan pustulosa dan daerah predileksi pada pipi dan hidung. Onset gejala terutama di usia 3-4 minggu
  • Eritema toxicum neonatorum: lesi berupa papul atau pustul berwarna putih atau kuning dengan tepi eritema yang berhubungan dengan kelenjar pilosebasea. Dapat ditemukan pada 50% bayi baru lahir cukup bulan
  • Penyakit Fox Fordyce (miliaria apokrin): daerah predileksi adalah daerah yang banyak kelenjar apokrin seperti ketiak, anogenital, dan areola. Lesi berupa papul yang melibatkan daerah folikel rambut[1,12,13]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dermoskopi bermanfaat untuk pasien berkulit gelap. Gambaran miliaria pada dermoskopi adalah globulus berwarna putih besar dengan bagian cincin halo berwarna gelap di sekitarnya (gambaran white bullseye).[1]

Pemeriksaan biopsi kulit diperlukan apabila gambaran miliaria meragukan dan mirip dengan lesi kulit lain yang membutuhkan penatalaksanaan yang berbeda. Hasil histopatologi miliaria sebagai berikut :

  • Miliaria Kristalina : vesikel subkorneum atau intrakorneum di duktus bagian intraepidermal. Dapat ditemukan tanda inflamasi minimal yang didominasi neutrofil
  • Miliaria Rubra : parakeratosis dan vesikel spongiosis multipel yang menyatu ke bagian duktus, serta terdapat infiltrat peradangan limfositik di sekitar duktus dan pembuluh darah superfisial
  • Miliaria Profunda : spongiosis intradermal duktus ekrin dan gambaran mirip miliaria rubra, namun disertai ruptur duktus ekrin dan tanda peradangan limfositik yang lebih hebat[1-3]

Referensi

1. Guerra KC, Krishnamurthy K. Miliaria. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
2. Dixit S, Jain A, Datar S, Khurana VK. Congenital miliaria crystallina-A diagnostic dilemma. Med J Armed Forces India. 2012;68(4):386-388.
3. Levin NA. Miliaria. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1070840-overview
5. Carter R, Garcia AM, Souhan BE. Patients presenting with miliaria while wearing flame resistant clothing in high ambient temperatures: a case series. J Med Case Reports. 2011;5:474.
6. Peng C, Chen W, Lu J, Yi X, Ding Y, Gao Y. Miliaria crystallina secondary to herbal remedies-induced toxic epidermal necrolysis, a case report. Dermatologic Therapy. 2019;32(4):e12995.
9. Bukhari I, Alayoubi A, Alzahrani M. Miliaria pustulosa misdiagnosed as a case of acne vulgaris. Our Dermatol Online. 2016:7(4);448-450.
10. Babu TA, Vijayadevagaran V, Sharmila V. Congenital miliaria crystallina following maternal febrile illness. Indian Journal of Paediatric Dermatology. 2014;15(3):150-151.
12. Bruckbauer HR, Vogt HJ. Eccrine Miliaria. In: Katsambas AD, Lotti TM (eds). European Handbook of Dermatological Treatments. Berlin: Springer; 2000.
13. Gonzales ME. Common dermatological conditions. In: Martin G, Rosenfeld W. (eds). Common Problem in th Newborn Nursery. Springer; 2018.

Epidemiologi Miliaria
Penatalaksanaan Miliaria

Artikel Terkait

  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 Mei 2025, 13:39
Apa diagnosis gatal kulit pada anak yang tepat?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter. Selamat siang dok, terdapat pasien usia 5 tahun keluhan gatal dan pada kulit sejak 2 minggu. Pasien sering makan sosis. Gatal bertambah saat...
dr.Simon Andri Sihombing
Dibalas 03 April 2025, 16:50
Apakah ada tatalaksana lain untuk miliaria crystalina yang hilang timbul selama 3 bulan selain antihistamin, dexa, dan krim antibiotik?
Oleh: dr.Simon Andri Sihombing
6 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak laki-laki usia 6 tahun dengan diagnosa miliaria crystallina di bagian dada kanan dan lutut kanan sudah 3 bulan hilang...
dr.Risa
Dibalas 16 Juli 2024, 07:23
Bercak putih seluruh wajah pada pasien 70 tahun
Oleh: dr.Risa
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdikusi pasien saya wanita usia 70 th muncul bercak putih di wajahnya. Pasien mengatakan keluhan ini timbul sudah lama (tidak mengingat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.